Hingga Selasa (28/12/2021), total kasus Covid-19 dari penulslaran varian Delta mencapai 47. Mayoritas kasus Omicron di Tanah Air terdeteksi dari pelaku perjalanan luar negeri satu kasus dari transmisi lokal.
Sejak ditemukan pertama kali di Afrika Selatan dan Bostwana, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan status varian Omicron menjadi variant of concern.
Variant of concern adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19.
Indonesia melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pertama kali mengumumkan kasus Covid-19 dari varian Omicron Pada 16 Desember.
Kasus pertama varian omicron ini menjadi sorotan publik, pasalnya menginfeksi petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Belakangan, hasil penelusuran Kemenkes menyimpulkan bahwa petugas kebersihan berinisial N tersebut terinfeksi varian Omicron dari WNI berinisial TF yang kembali dari Nigeria.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 menerapkan lockdown terhadap RSDC Wisma Atlet selama 7 hari ke depan sejak kasus pertama diumumkan pemerintah.
Berikut ini temuan-temuan kasus covid-19 akibat varian Omicron pasca temuan kasus pertama:
18 Desember
Setelah satu kasus pertama varian Omicron diumumkan, pada Kemenkes kembali melaporkan dua kasus baru Covid-19 dari Varian Omicron pada 18 Desember 2021.
Dua kasus tersebut merupakan WNI berinisial IKWJ berusia 42 tahun yang kembali dari Amerika Selatan dan M berusia 50 tahun kembali dari Inggris.
Adapun pasien terbaru ini terdeteksi varian Omicron setelah menjalani karantina wajib 10 hari sepulangnya dari luar negeri.
21 Desember
Pada 21 Desember 2021, Kemenkes kembali mengumumkan penambah dua kasus baru Covid-19 akibat penularan Varian Omicron.
Kedua pasien tersebut tersebut merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari London.
23 Desember
Pada 23 Desember 2021, Kemenkes mengumumkan 3 kasus baru Covid-19 dari Varian Omicron.
Kemenkes menyebutkan, ketiga pasien mengalami gejala ringan sehingga harus menjalani isolasi di Wisma Atlet.
Ketiga kasus tersebut berasal dari satu orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia dan dua orang PMI dari Kongo.
24 Desember
Kemudian, pada 24 Desember 2021, Kemenkes melaporkan penambahan kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron sebanyak 11 pasien.
Ke-11 pasien baru Covid-19 merupakan pelaku perjalanan internasional yang kembali dari Turki, Jepang, Korea Selatan dan Arab Saudi.
Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 akibat varian Omicron di Indonesia mencapai 19.
"Saat ini seluruh pasien menjalani karantina di Jakarta," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes, Jumat.
26 Desember
Pada 26 Desember 2021, Kemenkes melaporkan, ada 27 kasus baru Covid-19 akibat Varian Omicron.
Adapun sebanyak 26 kasus tersebut merupakan imported case dari WNI dan satu orang WNA, kemudian satu tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet.
Satu pasien lolos dari Wisma Atlet
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, satu pasien terpapar Varian Omicron lolos dari RSDC Wisma Atlet.
Menurut Luhut, satu pasien tersebut lolos dari Wisma Atlet diduga mendapatkan dispensasi dengan alasan keluarga.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, satu pasien terpapar Varian Omicron merupakan WNI yang kembali dari Inggris.
Ia mengatakan, hasil tes Covid-19 dari WNI terkonfirmasi positif, namun ia melakukan tes pembanding dengan hasil negatif.
Berdasarkan hasil tes kedua, WNI tersebut meminta untuk diizinkan keluar dari karantina di Wisma Atlet, namun ia tetap melakukan isolasi di rumah.
"Dia minta tes pembanding, memang boleh. Dites negatif, makanya dia minta keluar (dari Wisma Atlet) berdasarkan hasil tes yang tadi. Kemudian diberikan ke Dinas Kesehatan DKI diminta boleh, tapi harus diisolasi di rumah dan kebetulan rumahnya (memadai) bisa untuk isolasi," kata Budi di gedung Kementerian Dalam Negeri di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin.
Kendati demikian, lanjut Budi, lima hari kemudian hasil whole genome sequencing (WGS) dari WNI tersebut keluar positif Omicron.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya melakukan pelacakan kontak erat (tracing) terhadap keluarga WNI tersebut.
Ia mengatakan, hasil tes Covid-19 dari keluarga WNI tersebut negatif. Adapun dari peristiwa tersebut Kemenkes mengubah mekanisme tes pembanding Covid-19 dari dua kali menjadi tiga kali.
Transmisi lokal pertama varian Omicron
Terakhir, pada Selasa, Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengumumkan satu kasus Covid-19 varian Omicron dari transmisi lokal.
Satu pasien tersebut adalah WNI yang berasal dari Medan lalu datang ke Jakarta pada 6 Desember 2021.
Menurut Nadia, laki-laki usia 37 tersebut bahkan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri atau kontak erat dengan pelaku perjalanan luar negeri.
Kemudian, pada 17 Desember, pasien sempat mengunjungi restoran di SCBD.
"Pada tanggal 19 Desember melakukan tes antigen dan dinyatakan positif dikarenakan yang bersangkutan berencana untuk kembali ke Medan," ujar Nadia.
Nadia mengatakan, pada 26 Desember, hasil tes laboratorium menyatakan pasien tersebut positif terinfeksi varian Omicron.
Pasien tersebut kini dievakuasi untuk diisolasi di RSPI Sulianti Saroso meski tidak mengalami gejala.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/29/08565601/kaleidoskop-2021-transmisi-lokal-omicron-di-indonesia-bahaya-di-pengujung