Salin Artikel

Parpol dalam Pusaran Oligarki: Anak, Adik, hingga Keponakan Masuk Jadi Elite Partai

Sebutlah Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Baru-baru ini ia mengklaim regenerasi internal di partainya berjalan dengan baik.

"Gerindra itu tidak mengenal adanya oligarki. Bahkan terhadap anak pendiri Gerindra pun itu tidak ada keistimewaan," kata Dasco dalam pidato penutupan Kongres Tidar, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (19/12/2021).

Pernyataan Dasco seolah untuk mematahkan anggapan yang mungkin muncul dari terpilihnya keponakan Prabowo, Rahayu Sarawasti sebagai Ketua Umum Tidar. Tidar adalah salah satu organisasi sayap Partai Gerindra.

Dalam pernyataanna, Dasco pun menyindir soal pimpinan partai lain yang justru mengkarbit anaknya untuk menjadi Ketua Umum. 

"Jadi tidak seperti partai lain yang bapaknya mendirikan partai dan ketua umum partai, tiba-tiba anaknya langsung dikarbit," ujarnya.

Secara tak langsung Dasco tengah "menembak" realita yang terjadi di Partai Demokrat. Namun, Demokrat juga tak mau dicap partai oligarki.

Sementara, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengklaim bahwa demokrasi partainya berjalan dengan baik, tecermin dari suksesi kepemimpinan Partai Demokrat yang telah menghasilkan lima orang ketua umum selama 20 tahun partai tersebut berdiri.

"Demokrasi berjalan dengan sangat baik di Partai Demokrat. Kami tidak mengenal sistem oligarki di partai kami. Selama 20 puluh tahun berdiri, kami sudah melaksanakan lima kongres, dan kami sudah punya lima ketua umum," kata Herzaky saat dihubungi, Senin (20/12/2021).

Suburnya oligarki

Meski dibantah, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, hampir semua partai politik di Indonesia menganut oligarki.

Sebab, hanya orang atau kelompok tertentu saja yang menguasai partai.

"Bahkan tak ada satu pun partai yang tak melakukan oligarki," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Menurut Ujang, oligarki di tubuh partai politik merupakan fenomena umum yang sudah lama terjadi. Malahan, belakangan semakin subur.

Ujang menilai, hampir di semua partai politik proses kaderisasi, rekrutmen, dan demokratisasi tidak berjalan.

"Semua partai yang ada mempraktikan oligarki. Jika mereka mengatakan tidak, itu hanya bantahan yang tak masuk akal," kata dia.

Pada kenyataannya, sejumlah jabatan tinggi di partai politik Indonesia memang diduduki oleh keluarga dari elite partai yang sama. Mulai dari anak pendiri partai, anak ketua umum partai, hingga saudara petinggi partai.

Berikut rangkuman Kompas.com.

1. Puan Maharani

Puan Maharani dikenal sebagai politikus PDI Perjuangan. Namanya begitu lekat dengan sang ibu, Megawati Soekarnoputri.

Dalam susunan kepengurusan partai, Puan menjabat sebagai Ketua DPP PDI-P. Sementara, ibunya sudah puluhan tahun menjabat sebagai Ketua Umum partai berlambang kepala banteng itu.

Sejak tahun 2019 Puan menduduki jabatan puncak di Parlemen sebagai Ketua DPR RI. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

2. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

AHY merupakan putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sejak Maret 2020, menggantikan sang ayah yang sebelumnya menjabat sebagai ketum selama 2013-2020.

Dalam karier politiknya, AHY sempat maju menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2016 bersama Sylviana Murni.

3. Rahayu Saraswati

Di tubuh Partai Gerindra, sejumlah elite partai memiliki kedekatan dengan ketua umumnya, Prabowo Subianto.

Sebutlah adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Hashim menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra.

Kemudian, putri Hashim yang juga keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati, menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra.

Baru-baru ini Rahayu didapuk sebagai Ketua Umum Tidar, organisasi sayap partai berlambang kepala garuda itu.

4. Prananda Paloh

Prananda Paloh merupakan merupakan putra dari ketua umum sekaligus pendiri Partai Nasdem, Surya Paloh.

Prananda tidak hanya politisi Partai Nasdem, tetapi juga Ketua Umum DPP Garda Pemuda Nasdem, organisasi kepemudaan partai tersebut.

Di internal Nasdem Prananda juga menjabat sebagai Ketua Koordinasi Bidang Pemenangan Pemilu.

Pada 2014-2019 lalu Prananda juga duduk di kursi anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem.

5. Angela Tanoesoedibjo

Angela Tanoesoedibjo dikenal sebagai putri dari Ketua Umum Partai Perindo sekaligus bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.

Di Perindo, Angela menjabat sebagai Ketua Bersama Komite Konvensi Rakyat.

Ia juga punya jabatan Kabinet Indonesia Maju pimpinan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, yakni sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

6. Hashim Djojohadikusumo

Hashim Djojohadikusumo adalah adik dari Prabowo Subianto. Di Gerindra, Hashim memegang jabatan satu level di bawah sang kakak yaitu Wakil Ketua Dewan Pembina.

Sebelum menjadi politikus, Hashim dikenal sebagai seorang pengusaha papan atas.

Beberapa kali, namanya masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Dikutip dari Majalah Forbes, Jumat (4/12/2020), teranyar pemilik Arsari Group ini menempati posisi ke-40 orang paling kaya Indonesia.

Perusahaannya bergerak di berbagai sektor mulai dari kelapa sawit, pertambangan, industri kertas, dan jasa logistik.

Kekayaanya sebagaimana dicatat Forbes yakni sebesar 800 juta dollar AS atau sekitar Rp 11,2 triliun (kurs Rp 14.000).

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/22/05440041/parpol-dalam-pusaran-oligarki--anak-adik-hingga-keponakan-masuk-jadi-elite

Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke