Salin Artikel

Kemenkes Fokus Selamatkan Nyawa Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Eka Jusuf mengatakan, saat ini jumlah tenaga kesehatan yang diterjunkan ke lokasi bencana masih cukup.

“Jadi mobilisasi nakes tidak semua harus diturunkan untuk waktu dan tempat yang sama. Fokus kita pada life saving, bagaimana kita bisa menyelamatkan masyarakat di sana dulu,” kata Eka dalam konferensi pers virtual yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (5/12/2021).

Dalam pandangan Eka, saat ini pihaknya belum melihat adanya kebutuhan untuk menambah jumlah nakes.

Sebab, upaya pemulihan trauma korban akan dilakukan setelah status tanggap darurat berakhir.

“Setelah tanggap darurat ini selesai baru kita akan lanjut ke hal-hal yang menyusul,” ucap dia.

Eka menuturkan, mobilitas nakes perlu diperhatikan agar tidak terjadi penumpukan dan nakes kelelahan.

“Kita juga harus mengatur jangan sampai terlalu banyak (nakes diterjunkan) kemudian exhausted semua nakes di lapangan,” pungkasnya.

Diketahui saat ini pemerintah melalui kementerian dan lembaga (K/L) terkait terus berusaha melakukan penanganan bencana dengan cepat untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

BNPB mencatat, Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro terdampak awan panas guguran.

Sementara itu, delapan kecamatan lainnya yaitu Ampelgading, Tirtoyudo, Pagelaran, Wajak, Kepanjen, Dampit, Bantur, dan Turen terdampak debu vulkanik.

Dari 10 kecamatan tersebut, sebanyak 5.205 warga terdampak, 1.300 di antaranya mesti mengungsi.

Sementara itu, hingga kini tercatat 14 orang meninggal dan 56 orang luka-luka.

BNPB juga melaporkan adanya sembilan warga yang statusnya masih belum diketahui apakah hilang atau meninggal dunia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/05/20310881/kemenkes-fokus-selamatkan-nyawa-warga-terdampak-erupsi-gunung-semeru

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke