KOMPAS.com – Beberapa waktu terakhir, tren sero survei sudah mulai mengemuka di Indonesia.
Tes ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana kekebalan komunitas atau herd immunity masyarakat terhadap pandemi Covid-19.
Hasil survei nantinya dapat memberikan informasi mengenai seberapa besar kekebalan komunitas yang berhasil terbentuk di Indonesia.
Metode sero survei menggunakan tes darah guna memeriksa antibodi tubuh terhadap virus. Cara ini dinilai efektif untuk mengukur paparan suatu populasi terhadap patogen virus SARS-CoV-2.
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, saat ini pemerintah tengah menjalankan sero survei di 34 provinsi di Indonesia, dengan cakupan sekitar 1.000 desa dan wilayah aglomerasi.
“Baik kekebalan karena infeksi alamiah atau yang didapat dari hasil vaksinasi. Ini (sero survei) agar bisa menjadi dasar kebijakan yang berbasis data dan fakta,” kata Wiku, dikutip dari laman covid19.go.id, Rabu (24/11/2021).
Adapun pelaksanaan sero survei tersebut dijalankan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta sejumlah peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Hasilnya, diperkirakan akan segera dianalisis dan dapat keluar hasilnya pada minggu ketiga atau keempat akhir tahun 2021," jelas Wiku.
Lebih lanjut, pemerintah melalui Satgas Covid-19 tetap mengingatkan masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan (prokes) meski telah selesai divaksinasi.
Pasalnya, selain vaksin, disiplin penerapan prokes merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah risiko penularan Covid-19.
Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai dengan Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2021 adalah 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/24/14000051/pemerintah-lakukan-sero-survei-antibodi-apa-tujuannya-