Ramadhan mengatakan, dari penelusuran polisi, para tersangka memiliki peran berbeda.
"Penangkapan terhadap lima tersangka terorisme di wilayah Jawa Timur. Mereka berinisial BA, AS, AN, RH alias AH, dan MA" kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.
Ramadhan menuturkan, BA merupakan orang kepercayaan Abu Fatih. Ia juga memberikan paket berupa senjata M16 kepada tersangka teroris HP yang sudah ditangkap beberapa waktu lalu.
Kemudian, AS merupakan alumni Moro Jalur Cadet, instruktur Tadrib Uhud Poso, instruktur latihan jasadiyah seperti kemampuan taktis, pertahanan diri, menembak, dan merakit, takwiyah di Cubanrois dan Cemoro Kandang. Selain itu, AS adalah ketua Korda Surabaya Masa JI Darurat tahun 2021.
Berikutnya, AN adalah fasilitator pengamanan madlubin tersangka teroris J dan IR ke Jambi. Adapun J dan IR sudah ditangkap terlebih dahulu.
AN disebut masuk dalam bidang FKPP, menjabat sebagai pengasuh di Lembaga Pemberdayaan Dana Umat Baitul Hikmah Kediri, serta terkoneksi CDR dengan tersangka A yang telah ditangkap.
Kemudian, RH adalah koordinator keberangkatan tersangka J dari Kediri ke Jambi pada Agustus 2020.
Sementara itu, MA adalah Korda Sumenep, Madura. Ia merupakan tuan rumah sekaligus peserta dalam pertemuan dengan tim Laznah di rumahnya sendiri di Sumenep pada Juni 2020.
"Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan Densus tentu melakukan pengamanan terhadap tersangka, melakukan pengembangan atau pendalaman. Sedang berlangsung penggeledahan tersangka dan rumah tersangka," ujar Ramadhan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/09/15142401/polri-ungkap-peran-5-tersangka-teroris-kelompok-ji-yang-ditangkap-di-jatim