KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan rasa sedih atas meninggalnya siswa SMA Negeri 7 Kota Bogor berinisial RM (17). Korban diketahui tewas setelah dianiaya teman sekolahnya.
Uu mengunjungi langsung rumah duka korban, Kamis (14/10/2021). Kedatangan Uu pun disambut oleh orangtua korban.
"Saya merasakan kepedihan mendalam. Insha Allah ada hikmah di balik semua ini," ujar pria yang akrab disapa Pak Uu itu melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (16/10/2021).
Menurut keterangan ibu korban, Tina, RM tiba-tiba diserang oleh sekitar enam orang saat hendak bermain ke rumah kost salah satu temannya. Kejadian naas itu terjadi di Jalan Palupuh Raya, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (6/10/2021).
Pak Uu pun menyayangkan aksi penyerangan hingga merenggut nyawa seorang pelajar tersebut. Terlebih, kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah.
Mencegah kejadian serupa, Pak Uu meminta pihak sekolah memberi tindakan tegas apabila kejadian serupa terulang. Tindak tegas itu bisa berupa penundaan pencairan bantuan untuk siswa.
Bahkan, Pak Uu mengatakan, sekolah bisa melakukan tindakan hukum bagi pelaku bila diperlukan.
"Saya akan tegas kalau masih ada yang tawuran, jangankan di sekolah negeri, sekolah swasta pun akan diberikan sanksi. Karena itu (perlu) kehati-hatian dari guru, orang tua, dan semua masyarakat (dalam) mendidik supaya lahir generasi yang hebat,” kata Pak Uu.
Selain itu, Pak Uu juga meminta pihak sekolah terus menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada para siswa. Para guru bisa mengupayakan peningkatan keimanan dan ketakwaan dalam rangka pembentukan generasi yang berkarakter dan berakhlak mulia.
"Selanjutnya, nilai-nilai kebangsaan, serta kesatuan dan persatuan juga patut untuk terus digaungkan di setiap kegiatan sekolah," ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini enam pelaku yang terlibat dalam penganiayaan RM sudah ditangkap. Pihak korban pun menuntut agar pelaku dihukum seadil-adilnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/16/09255481/temui-orangtua-korban-penganiayaan-di-bogor-wagub-jabar-minta-pihak-sekolah