Salin Artikel

Muncul #PercumaLaporPolisi di Medsos, Polri Perlu Lakukan Reward and Punishment

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menilai Polri harus melakukan pembenahan.

"Pimpinan Polri perlu melakukan perbaikan menyeluruh termasuk melakukan reward and punishment bagi anggota yang diduga melakukan pelanggaran," ujar Poengky dihubungi Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Poengky menuturkan peran Polri dalam membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 sebenarnya cukup baik.

Namun, kemunculan tagar #PercumaLaporPolisi yang menghadirkan berbagai masalah penanganan perkara yang dilakukan polisi di beberapa daerah dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat.

"Munculnya kasus-kasus yang mengusik rasa keadilan masyarakat ini dikhawatirkan akan berpengaruh pada citra baik Polri," ucap dia.

Poengky mendorong pihak kepolisian untuk memperkuat mekanisme pengawasan internal.

Salah satunya dengan menerapkan asas tanggung jawab untuk para atasan.

"Jika anggota melakukan kesalahan atasan harus bertanggung jawab," ujar dia.

Di sisi lain, Poengky juga berharap agar masyarakat juga membantu instansi Polri untuk melaksanakan tugasnya secara profesional.

Dalam pandangan Poengky, kemunculan tagar #PercumaLaporPolisi tidak akan menyelesaikan masalah sebab konstitusi mengatur Polri untuk melakukan penegakan hukum.

"Yang diberi kewenangan oleh UUD 1945 dan KUHAP serta undang-undang lainnya untuk melakukan penegakan hukum adalah Polri," kata Poengky.

"Sebaiknya masyarakat mendukung Polri untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional dan mandiri. Presisi begitulah, seperti visi misi Kapolri," kata dia.


Diketahui tagar #PercumaLaporPolisi mulai bermunculan pasca Project Multatuli mengunggah reportase tentang seorang ibu yang anaknya diduga menjadi korban pemerkosaan oleh ayahnya sendiri di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Tagar itu kemudian terus bermunculan dengan berbagai informasi seputar kejanggalan penanganan perkara yang dilakukan pihak kepolisian di sejumlah daerah.

Kompas.com mencatat, beberapa perkara itu antara lain penahanan kakek Kasmito (74) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Kasmito yang didakwa telah melakukan penganiayaan pada Marjani (38) yang hendak melakukan pencurian pada kolam yang dijaganya.

Kemudian, peristiwa polisi yang membanting mahasiswa di Tangerang, Rabu (13/10/2021).

Dalam video yang viral di media sosial, mahasiswa yang berunjuk rasa di hari peringatan ulang tahun (HUT) Kabupaten Tangerang ke-389 dipiting kemudian dibanting.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/15/12334751/muncul-percumalaporpolisi-di-medsos-polri-perlu-lakukan-reward-and

Terkini Lainnya

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke