Salin Artikel

Melihat Hari Terakhir Giri di KPK: Kami Sudah Melawan Sebaik-baiknya...

Rabu (30/9/2021) menjadi hari terakhir bagi Direktur Kampanye dan Sosialisasi Antikorupsi KPK ini menjadi pegawai.

Giri diberhentikan usai dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai bagian dari alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Ia datang untuk mengembalikan sejumlah barang yang digunakannya selama mengabdi 16 tahun di lembaga antirasuah itu.

Giri datang dengan rompi KPK berwarna coklat bertuliskan “Pantang Korupsi Sampai Mati” yang berlogo “Berani Jujur Hebat” dan masker hitam.

Dia juga membawa tas ransel dan tas laptop berwarna hitam yang dipegang erat saat memasuki Gedung ACLC.

Giri tak datang seorang diri, dia bersama sang istri yang menemani di hari terakhirnya sebagai pegawai KPK.

“Kita balikin laptop, ID (kartu identitas), semua peralatan ya (dari) kantor,” katanya saat menghampiri Kompas.com di depan Gedung ACLC, Rabu.

Giri pun mengajak Kompas.com untuk melihat proses pengembalian barang-barang sejumlah pegawai tersebut.

Sebelum menuju ruangan pengembalian yang berada di lantai 4 Gedung ACLC, dia beranjak ke ruang resepsionis Gedung untuk memperoleh kartu akses lift.

Sambil menunggu lift, ia pun bercerita bahwa sejumlah akses kepegawaiannya sudah diblok, termasuk kartu identitas yang biasa digunakannya untuk mengakses Gedung KPK.

"Pagi tadi keliatannya ada beberapa akses sudah diblok juga, tapi kita protes, mestinya kan  sampai sore ini," ucap Giri.

Sesampainya di lantai 4 Gedung itu, tidak jauh dari pintu keluar lift, terdapat ruangan besar yang sudah berisi sejumlah pegawai yang juga akan diberhentikan.

Giri masuk dan mengantre untuk mengisi sejumlah formulir pengembalian barang-barang tersebut.

Dalam ruangan itu, terdapat sejumlah pegawai KPK lain seperti Yudi Purnomo yang tengah sibuk dengan sambungan telepon hingga Rizka Anungnata yang juga sedang mengisi formulir.

"Kita juga harus mengisi beberapa form kerahasiaan, ada 16 sampai 18 item yang kita lakukan, lumayan rumit juga," ucap Giri.

"Termasuk kita balikin ID kita, kita balikin asuransi kita, jadi semua apa yang kita dapatkan di KPK dan kita kembalikan hari ini," katanya.

Usai mengembalikan sejumlah barang-barang itu, Giri mengatakan bahwa sejumlah pegawai akan berdiskusi dan melakukan persiapan perpisahan di Gedung Merah Putih.

Karena diskusi yang bersifat tertutup, ia mengajak Kompas.com untuk mengikuti kegiatan selanjutnya dari Gedung KPK baru pada acara perpisahan.

Sambil mengantarkan ke lift, dengan raut wajah yang lelah, dia menceritakan kesedihannya harus meninggalkan pekerjaan yang selama ini digelutinya.

"Ya kita sedih, manusiawi, kita sudah bangun lama lembaga itu, kita layaknya diusir, tapi kita anggap lulus, kita diwisuda, dan kami sudah melawan sebaik-baiknya dan sekuat-kuatnya," kata Giri.

"Jadi, semoga ini akan jadi sejarah juga bahwa anak-anak muda ini melawan ketika pemberantasan korupsi dijajah," ujarnya.

Terlihat Giri, Novel Baswedan, Hotman Tambunan, dan Yudi Purnomo Harahap muncul di Lobby Gedung KPK itu.

Sebelum keluar Gedung, para mantan pegawai KPK itu sempat berfoto bersama dengan menunjukkan kartu ID KPK milik mereka.

Setelah itu, mereka keluar Gedung Merah Putih untuk berjalan kaki menuju Gedung ACLC tempat para pegawai yang sempat nonaktif itu berkumpul.

Para pegawai itu juga sempat melakukan aksi simbolis dengan membuang kartu identitas kepegawaian di halaman Gedung Merah Putih KPK yang dilanjutkan dengan mengabadikan momen-momen terakhir dengan latar tempat mereka pernah bekerja selama bertahun-tahun.

Perpisahan itu terasa haru ketika di tengah perjalanan 57 pegawai itu disambut oleh para pegiat antikorupsi dan sejumlah mantan pimpinan KPK.

Tampak hadir mantan Komisioner KPK Bambang Widjayanto dan Busyro Muqoddas. Bambang memberikan setangkai mawar kepada perwakilan 57 pegawai, Novel Baswedan.

Setelah itu, mereka bersama-sama melanjutkan aksi ke Gedung ACLC KPK untuk menggelar aksi mimbar bebas.

Para eks pimpinan KPK, perwakilan koalisi organisasi masyarakat sipil, dan pegiat antikorupsi menyampaikan orasi secara bergantian pada mimbar tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/01/06425881/melihat-hari-terakhir-giri-di-kpk-kami-sudah-melawan-sebaik-baiknya

Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke