Salin Artikel

Ketua KPU Minta Jajarannya Kedepankan Integritas, Bebas dari Intervensi Politik dan Korupsi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra meminta jajarannya untuk selalu mengedepankan integritas.

Ia juga mengingatkan, penyelenggara pemilu di daerah harus bebas dari intervensi politik, korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Saya meminta kepada teman-teman KPU provinsi kabupaten/kota, internal KPU RI untuk betul-betul senantiasa menjaga integritas kita," kata Ilham, dalam bimbingan teknis antikorupsi di KPU, Selasa (28/9/2021), dikutip dari siaran YouTube KPU.

Ilham menekankan soal pentingnya pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara atau LHKPN ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kemudian, ia mewajibkan seluruh ASN di KPU untuk melaporkan harta kekayaan atau Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) ke Kementerian PAN-RB.

"Orang bisa melihat harta kekayaan kami semua. Kalau ada potensi, kalau ada tanda-tanda kenaikan harta kekayaan yang tidak wajar KPK bisa melakukan investigasi, jika ada laporan atau kemudian berinisiasi untuk melakukan investigasi," ujarnya.

Selain itu, Ilham mengatakan, KPU membuka kanal pengaduan masyarakat secara daring. Sehingga, tindakan yang tidak berintegritas dan tidak profesional, dapat segera ditindaklanjuti.

"Kemudian kita juga membuat peraturan terkait pembentukan unit pengendalian gratifikasi, mekanisme penanganan kepentingan penyelenggara SPIP atau sistem pengamanan internal lingkungan KPU," ungkapnya.

"Kemudian kita menyosialisasikan melalui media sosial dan juga tentu kita berapa kali sudah melakukan kerja sama dengan KPK," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/28/15485641/ketua-kpu-minta-jajarannya-kedepankan-integritas-bebas-dari-intervensi

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke