Ketua Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, pada 30 Juni 2021, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di RSDC Wisma Atlet mencapai 90,79 persen.
“Karena Juli sudah diterapkan PPKM, mobilitas ditekan akhirnya angkanya terkendali dan turun ke bawah dan ini hebatnya, per 18 Agustus tadi pagi ini sudah di angka 17,6 persen,” kata Dewi dalam YouTube BNPB, Rabu (18/8/2021).
Dewi mengatakan, pada 26 September 2020, tercatat keterisian RSDC Wisma Atlet mencapai 88 persen. Kemudian, angka itu terus menurun menjadi 26 persen pada 3 November 2020.
Namun, keterisian tempat tidur meningkat lagi hingga 88,63 persen pada 16 Desember 2020. Lalu, pada 24 Januari 2021 menyentuh angka 84 persen.
“Ini mulai naik di 3 November mulai naik terus naik sampai Januari dan Februari,” kata dia.
Lalu, pada 15 Februari keterisian tempat tidur sempat turun kembali menjadi 53,27 persen, tetapi kembali naik hingga 79 persen di akhir bulan Februari 2021.
Menurut Dewi, penurunan yang konsisten terjadi sejak akhir bulan Februari 2021 hingga 18 Mei 2021 yang berada di 15,02 persen.
“Baru dia turun dengan konsisten, bahkan di 18 Mei ini sempat angkanya di bawah 15 persen doang. Titik terendah,” kata Dewi.
Namun, menjelang akhir bulan Mei dengan adanya libur panjang hari raya Idul Fitri, keterisian tempat isolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran meningkat tajam.
Bahkan, pemerintah sampai menambah kapasitas tempat tidur karena banyaknya pasien yang harus melakukan isolasi terpusat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Pada 30 Juni 2021, keterisian tempat tidur RSDC Wisma Atlet mencapai 90,79 persen.
“Itu sudah 1.900 tempat tidur yang ditambahkan sebenarnya dan itu masih kena puncak di tanggal 30 Juni, 90 persen,” ujar dia dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/18/17364041/satgas-covid-19-keterisian-tempat-tidur-rsdc-wisma-atlet-jadi-1760-persen