UPDATE: 21,4 Juta Orang Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Kedua

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah hingga Selasa (3/8/2021) pukul 12.00 WIB melaporkan, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua mencapai 21.436.908 orang atau 10,29 persen.

Sementara jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 48.106.208 orang atau 23,10 persen.

Adapun masyarakat yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik dan lansia, masyarakat rentan, masyarakat umum dan anak usia 12-17 tahun.

Data ini disampaikan Kemenkes melalui laman www.kemkes.go.id yang dikutip Kompas.com, Selasa.

Hingga saat ini, pemerintah menargetkan 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Adapun sasaran pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang.

Hingga saat ini, sebanyak 1.600.119.orang tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.461.882 orang telah disuntik dosis kedua.

Kemudian, sasaran pada tahap kedua untuk petugas publik sebanyak 17.327.167 orang.

Hingga saat ini, sebanyak 26.355.333 orang petugas publik sudah divaksinasi dosis pertama dan 12.160.089 orang telah disuntik vaksin dosis kedua.

Sementara itu, sebanyak 2.227.672 guru dan tenaga pendidik yang divaksinasi dosis pertama dan 1.746.527 orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Adapun, sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang. Adapun hingga saat ini, sebanyak 4.870.048 orang lansia yang divaksinasi dosis pertama dan 3.216.042 orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Sasaran vaksinasi untuk masyarakat rentan dan umum sebanyak 141.211.181 orang, hingga saat ini, sebanyak 14.286.658 orang yang sudah divaksinasi dosis pertama dan 4.577.115 orang yang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Terakhir, sasaran vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun sebanyak 26.705.490 orang. Saat ini, sebanyak 994.050 orang disuntik tahap pertama dan 21.780 orang yang mendapatkan dosis kedua.

Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali. Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.