Hal itu ia katakan setelah rapat koordinasi bersama pemerintah Kota Tangsel, Selasa (27/7/2021).
"BOR, bed occupancy ratio-nya masih di atas 90 persen, ini perlu diwaspadai, artinya masyarakat kesulitan untuk mendapatkan perawatan. Oleh karena itu, perlu penambahan untuk bed," kata Tito dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (28/7/2021).
Menurut Tito, penambahan bed tersebut bisa dilakukan melalui rumah sakit pemerintah ataupun rumah sakit swasta yang dikonversi menjadi tempat perawatan Covid-19.
Selain itu, ia meminta pemerintah daerah setempat memperbanyak tempat isolasi mandiri terpusat.
"Perbanyak tempat isolasi mandiri terpusat, di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan, paling tidak sampai situ, syukur kalau bisa sampai ke tingkat kampung," ujar dia.
Tito mengatakan, dengan memperbanyak tempat isolasi mandiri terpusat, diharapkan masyakarat yang terinfeksi Covid-19 dan tak bergejala berat bisa ditangani dan tidak perlu langsung ke rumah sakit penanganan Covid-19.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie berkomitmen untuk melakukan penanganan pandemi dari hulu ke hilir.
Pihaknya juga sedang mengefektifkan tambahan tempat tidur di Rumah Sakit Serpong Utara dengan kapasitas maksimal 150.
Adapun 100 di antaranya dapat dimaksimalkan secara khusus untuk penanganan Covid-19.
"Di hilir kami harus terus berupaya mempersiapkan ketersediaan tempat tidur, terutama tempat tidur ICU yang memang banyak dibutuhkan masyarakat, dari 22 rumah sakit umum dan rumah sakit swasta yang ada di Kota Tangsel, 71 tempat tidur ICU nya relatif hampir penuh," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/28/14140831/bor-rumah-sakit-covid-19-di-tangsel-lebih-dari-90-persen-mendagri-minta