Salin Artikel

PPNI: Dari 3.200 Lulusan Baru Jabodetabek, 350 Orang Dihubungi, Belum Ada Satupun yang Mau Jadi Relawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) Harif Fadhillah mengungkapkan, Indonesia masih memiliki kesulitan dalam merekrut tenaga kesehatan dari mahasiswa atau siswa yang baru lulus untuk menjadi relawan Covid-19.

Berkaca pada data di Jabodetabek, ia mengatakan bahwa dari sekitar 3.200 orang lulusan baru, tidak sepenuhnya yang bersedia menjadi relawan tenaga kesehatan untuk menangani Covid-19.

"Punya data untuk Jabodetabek, jumlah lulusan itu 3.200, baru dua hari ini kami hubungi 350-an. Belum ada satupun yang mau jadi relawan. Ini repot ini," kata Harif dalam konferensi pers virtual Lapor Covid-19 "Seruan Tenaga Kesehatan Indonesia: Alarm Bahaya dari Benteng Terakhir, Jumat (9/7/2021).

Menurut dia, salah satu alasan para lulusan baru itu enggan menjadi relawan lantaran sudah bekerja. Bahkan, ia menyebut, 85 persen lulusan baru di Jabodetabek itu sudah bekerja.

"Lalu 10 persennya itu mereka sudah jadi relawan. Nah, yang 5 persen itu berbagai kondisi, tidak boleh sama orangtua, tidak mau dan lain sebagainya," ujarnya.

Berkaca dari kurangnya lulusan baru yang bersedia menjadi relawan tenaga kesehatan, Harif menilai bahwa Indonesia akan mengalami krisis tenaga kesehatan.

Hingga kini, kata dia, Indonesia belum mampu memenuhi jumlah tambahan relawan tenaga kesehatan.

Hal ini dikarenakan, dari 3.200 lulusan baru tersebut, baru sekitar 750 orang yang bersedia menjadi relawan.

"Sampai hari ini, saya melihat belum bisa memenuhi jumlah, sedangkan yang 3.200 saja itu baru terpenuhi 750," tutur dia.

Padahal, Harif mengingatkan pentingnya penambahan tenaga kesehatan untuk mengurangi beban tenaga kesehatan yang kelelahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Menurutnya, hal-hal seperti ini harus diperhatikan dan dipikirkan oleh semua pihak. Sebab, selama ini kondisi itu yang juga menjadi keluhan utama para tenaga kesehatan yang disuarakan oleh Harif.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, LaporCovid-19 juga melaporkan ada 1.207 tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19.

Data ini merupakan akumulasi kematian nakes selama pandemi Covid-19 hingga 9 Juli 2021.

Relawan LaporCovid-19 Lenny Ekawati mengatakan, dari 1.207 tenaga kesehatan yang meninggal dunia, sebanyak 458 adalah dokter, 373 perawat, 208 bidan, 46 dokter gigi, dan 32 ahli teknologi lab medik.

Kemudian, 3 orang terapis gigi, 6 rekam radiologi, 3 petugas ambulans, 3 tenaga farmasi, 3 elektromedik, 5 sanitarian, 10 apoteker, 1 fisikawan medik, 2 epidemiolog, 1 entomolog kesehatan dan lebih dari 53 tenaga kesehatan kategori lainnya.

Lenny mengatakan, dalam sembilan hari terakhir tercatat 85 orang tenaga kesehatan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

"Sulit membayangkan bahwa negara ini kehilangan setidaknya 9 nakes sehari," kata Lenny saat membuka diskusi secara virtual, Jumat (9/7/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/09/18420061/ppni-dari-3200-lulusan-baru-jabodetabek-350-orang-dihubungi-belum-ada

Terkini Lainnya

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke