Salin Artikel

Penjelasan Eijkman soal Perbedaan BioSaliva dan Tes Usap untuk Deteksi Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan, pada dasarnya pemeriksaan Covid-19 menggunakan BioSaliva sama dengan tes usap atau swab test.

Menurut Amin, BioSaliva juga menerapkan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi Covid-19. Perbedaannya hanya terletak pada metode pengambilan sampel.

Sampel yang diambil dengan BioSaliva berasal dari air liur pasien dengan cara berkumur. Sedangkan pengambilan sampel tes PCR melalui tenggorokan dan hidung.

"BioSaliva itu sebetulnya PCR juga, tetapi bedanya cara pengambilan sampelnya," kata Amin, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/7/2021).

Amin mengatakan, pengambilan sampel dengan BioSaliva lebih nyaman dan mudah dilakukan.

"Makanya dicari alternatif bagaimana mendapatkan sampel itu dengan lebih mudah lebih nyaman dan bisa dilakukan oleh pasien sendiri," ujarnya.

Ia menjelaskan cara pengambilan sampel dengan BioSaliva. Pertama pasien berkumur menggunakan larutan yang disediakan selama 10-15 detik.

Kemudian, menuangkan pada wadah dan dimasukan ke dalam plastik biohazard.

"Spesimen siap dikirim ke lab, dan diprosesnya sama persis seperti PCR yang berbeda cara mengambil sampelnya saja," ucapnya.

Amin mengatakan, pengambilan sampel pasien menggunakan metode kumur ini sudah dilakukan di beberapa negara.

"Ini sudah diterapkan di beberapa negara tetapi memang setahu saya belum menjadi rekomendasi umum seluruh dunia," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pihaknya bakal memproduksi BioSaliva sekitar 40.000 unit per bulan.

Ia mengklaim BioSaliva memungkinkan pengetesan PCR tidak lagi dilakukan melalui hidung dan nasofaring.

"Ini memberikan satu experience baru dari sisi kenyamanan buat masyarakat yang ingin melakukan pengetesan PCR ini," kata Honesti dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI di DPR, Rabu (7/7/2021).

"Produk baru kami BioSaliva, baru akan kita produksi sekitar 40.000 unit per bulan," tambah dia.

Honesti menuturkan, Bio Farma telah melakukan pengetesan terhadap BioSaliva dengan akurasi 99 persen.

Selain itu, ia juga mengungkap keunggulan BioSaliva yang diklaim mampu mendeteksi semua varian baru virus corona.

"Khusus untuk BioSaliva ini adalah produk kita terbaru dan bisa mendeteksi semua strain virus yang sekarang lagi berkembang di Indonesia," tutur dia.

Usai mengungkapkan hal tersebut, beberapa anggota DPR mempertanyakan perkiraan harga dari BioSaliva yang bakal digunakan sebagai alat tes Covid-19.

Namun, Honesti belum dapat memberikan jawaban mengenai harga dari BioSaliva. Ia mengaku terkait harga masih menjadi bahan pembicaraan pihaknya.

"Harganya lagi kita usulkan. Kita lagi ada pendampingan untuk penetapan harganya. Sehingga nanti kita dapat ketetapan dari Kementerian Kesehatan," ucapnya.

Kendati demikian, Honesti menyebut harga BioSaliva bisa saja lebih murah daripada harga tes PCR.

Lalu jika dibandingkan dengan harga swab test antigen, harga BioSaliva tidak lebih murah.

"Karena secara standar, dia (Bio Saliva) lebih tinggi," tambah dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/08/11501331/penjelasan-eijkman-soal-perbedaan-biosaliva-dan-tes-usap-untuk-deteksi-covid

Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke