Salin Artikel

Megawati: Saya Sampai Pusing, Anak Dibunuh Orangtuanya Sendiri, "Why"?

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menyoroti masih banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi di Indonesia.

"Keluarga selalu disebut harus keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, kurang apa, tetapi pada kenyataannya, kayak apa kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan dalam anak-anak," kata Megawati acara Sarasehan Nasional "Indonesia Muda Membaca Bung Karno" yang ditayangkan akun YouTube Megawati Institute, Selasa (29/6/2021).

Menurut Megawati, hal itu seharusnya tidak dibiarkan oleh kelompok perempuan.

Ketua umum PDI Perjuangan itu pun menilai, perempuan semestinya berani melawan kekerasan yang dilakukan kepada mereka.

"Kadang-kadang kita sendiri membuat kaum perempuan menjadi terhina. Bayangkan, kok mau ya digampar sama suami? Kalau saya sih enggak mau," ujar dia.

Megawati menuturkan, di sisi lain kelompok laki-laki semestinya juga menghormati kelompok perempuan dan dapat hidup secara berdampingan tanpa adanya kekerasan.

"Lakinya juga nurut dong, karena enggak mungkin kalau ada matahari ada bulan, kalau ada ibu ada bapak, kalau ada istri ada suami, itu siapa pemberian kata-kata itu? Gusti Allah," kata Megawati.

Ia melanjutkan, dari sisi agama, seorang laki juga mesti menjadi imam atau pemimpin bagi keluarganya.

Akan tetapi, menurut Mega, hal itu tidak menjadi kenyataan karena masih banyak praktik kekerasan di rumah tangga bahkan yang menghilangkan nyawa.

"Imam is sesuatu yang harus, maksud saya, highclass, tapi kenapa kenyatannya tidak? Kalau lihat di TV sekarang, aduh saya sampai pusing kepala, anak dibunuh orangtuanya sendiri, anak membunuh orangtuanya sendiri, why? Coba deh tolong dipikirkan," kata Megawati.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/29/18320251/megawati-saya-sampai-pusing-anak-dibunuh-orangtuanya-sendiri-why

Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke