Salin Artikel

Satgas: Tak Semua Pasien Covid-19 Harus ke RS, Dahulukan yang Bergejala Sedang-Berat

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini menyebabkan angka keterisian tempat tidur rumah sakit di berbagai daerah ikut meningkat.

Ia menekankan pentingnya manajemen distribusi pasien Covid-19 secara tepat untuk fasilitas kesehatan kolaps. Distribusi pasien diatur berdasarkan tingkat gejala yang dirasakan.

“Tidak semua pasien Covid-19 harus ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lanjut," kata Wiku dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (24/6/2021).

"Pasien dengan gejala berat dan sedang yang berhak didahulukan untuk mendapatkan penanganan, baik isolasi maupun perawatan intensif di rumah sakit," tuturnya.

Mengutip data Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), mayoritas pasien Covid-19 di dunia bergejala ringan hingga sedang. Persentasenya masing-masing 40 persen.

Wiku mengingatkan, isolasi pasien Covid-19 harus dijalankan sesuai prosedur dan terpusat di lokasi yang layak.

Pemerintah daerah melalui dinas kesehatan setempat bertanggung jawab menyediakan fasilitas isolasi terpusat. Selain layak, fasilitas yang disediakan juga harus dapat menarik minat masyarakat untuk memanfaatkannya.

Wiku memahami kemampuan setiap daerah dalam menyediakan fasilitas isolasi pasien Covid-19 berbeda.

Oleh karenanya, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 boleh berinisiatif melakukan isolasi mandiri baik di rumah, kos, hotel, atau apartemen.

“Pemerintah mendukung upaya ini dengan catatan masyarakat berkomitmen menjalankan prosedur isolasi mandiri dengan baik di bawah pengawasan puskesmas yang merupakan bagian dari posko,” ujarnya.

Wiku kembali menekankan, isolasi mandiri berbeda dengan karantina mandiri.

Karantina dilakukan oleh mereka yang sehat atau tidak memiliki gejala, namun punya riwayat kontak erat dengan pasien positif atau baru saja melakukan aktivitas yang berisiko tinggi terpapar virus.

Sementara, isolasi dilakukan oleh mereka yang sudah jelas menunjukkan gejala serupa Covid-19, maupun mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil diagnostik.

Bagi masyarakat yang memutuskan menjalani isolasi mandiri, kata Wiku, harus melakukan persiapan dan mengikuti prosedur sesuai dengan pedoman yang dianjurkan. Misalnya, istirahat cukup, mengonsumsi multivitamin, dan berolahraga.

Selain itu, untuk meminimalisasi penularan ke anggota keluarga lain, pastikan terdapat ruangan terpisah antara individu yang melakukan isolasi dengan penghuni lainnya.

"Penting juga segera menghubungi tenaga kesehatan jika terjadi gejala memburuk," kata Wiku.

Wiku juga mengingatkan masyarakat untuk tidak panik atau buru-buru ke rumah sakit jika tes PCR menunjukkan hasil positif.

Ia meminta, upaya preventif melalui posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan didahulukan.

“Bila rasio tenaga kesehatan untuk mengawasi jumlah masyarakat yang melakukan isolasi mandiri secara terpusat belum mencukupi, maka relawan kesehatan harus ditambah untuk memastikan pelayanan yang prima," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/25/06532181/satgas-tak-semua-pasien-covid-19-harus-ke-rs-dahulukan-yang-bergejala-sedang

Terkini Lainnya

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke