KOMPAS.com – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, situasi pandemi Covid-19 saat ini sudah hampir mendekati puncak pandemi pascaperiode libur akhir tahun lalu.
Saat ini, kasus aktif Covid-19 mencapai 160,524 jiwa, sedangkan kasus aktif tertingginya mencapai 176,672 jiwa pada 5 Februari 2021 lalu.
Menyikapi hal tersebut, Wiku menyebutkan, penguatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro masih menjadi hal utama yang harus dilakukan untuk menekan laju kasus positif khususnya yang terpusat di Pulau Jawa.
Dia mengatakan pemerintah telah mempelajari berbagai opsi penanganan Covid-19 dengan memperhitungkan kondisi sosial, ekonomi, politik Indonesia, termasuk pengalaman negara lain.
“Disimpulkan, PPKM mikro masih menjadi cara penanganan yang paling efektif karena dilakukan hingga tingkat terkecil dan dapat berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (24/6/2021).
Selain itu, Satgas juga meminta mekanisme koordinasi dan pembagian peran dalam menjalankan PPKM mikro dilakukan dengan benar dan seefektif mungkin.
Dalam rangka pencegahan, lurah atau kepala desa sebagai pengendali posko wajib berkoordinasi dengan ketua RW untuk mendata kasus positif di tingkat RT di wilayah masing-masing.
Kemudian, lurah atau kepala desa bersama Bintara, Pembina Desa, seta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat memantau kepatuhan protokol kesehatan dan memberikan edukasi seputar Covid-19.
Selanjutnya, lurah atau kepala desa berkoordinasi bersama puskesmas tingkat kecamatan dan kelurahan harus melakukan testing pada pasien Covid-19 dan kontak eratnya yang dilanjutkan dengan tracing dibantu Tentara Nasional Idnonesia (TNI) atau Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Terakhir, puskesmas dapat melakukan treatment dan pengawasan kepada pasien isolasi mandiri dan merujuk pasien dengan gejala sedang-berat ke tempat isolasi terpusat atau rumah sakit umum daerah (RSUD) di tingkat Kecamatan.
Satgas menekankan, pelaksanaan PPKM dan PPKM Mikro merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
“Lurah atau kepala desa harus mengkoordinasikan pelaporan data, pembentukan posko, dan pelaksanaan fungsinya melalui aplikasi Bersatu Lawan Covid (BLC),” terang Wiku.
Untuk itu, pihaknya juga mengimbau lurah atau kepala desa untuk aktif membuat laporan rutin melalui aplikasi BLC dan segera menghubungi Satgas Pusat bila belum melaporkan.
Pelaporan ini penting dilakukan secara rutin sehingga perkembangan pelaksanaan PPKM Mikro dapat tercatat dan menjadi bahan evaluasi serta pertimbangan kebijakan di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota.
Wiku berhaap, dalam kurun seminggu ini terlihat kemajuan positif dalam langkah pengendalian kasus di tingkat daerah.
Kasus kematian meningkat
Perkembangan kasus Covid-19 nasional minggu ini meningkat signifikan sebesar 42 persen.
Kenaikan ini berlangsung lima minggu berturut-turut dengan sumbangan penambahan kasus mencapai hampir dua kali lipat dibanding minggu lalu dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa.
Lima provinsi di Pulau Jawa menyumbang lajunya kenaikan kasus positif Covid-19, yaitu Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta naik 13.022 kasus, Jawa Barat (Jabar) meningkat 6.449 kasus, Jawa Timur (Jatim) naik 1.756 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) naik 1.322 kasus, dan Jawa Tengah (Jateng) naik 1.012 kasus.
Sejalan dengan kenaikan kasus positif ini, kematian di lima provinsi tersebut juga menjadi yang tertinggi di minggu ini.
Lima provinsi yang mencatatkan kenaikan kematian tertinggi, yaitu DKI Jakarta naik 200 kasus, Jateng 96 kasus, Jatim 79 kasus, Jabar 73 kasus, dan Lampung 72 kasus.
“Hanya DIY yang angka kematiannya tidak meningkat tajam sehingga tidak masuk ke dalam lima besar,” imbuh Wiku.
Meski kenaikan kasus positif di Provinsi Lampung tidak tajam, namun angka kematiannya masuk lima besar tertinggi.
Ini menunjukkan, efek akibat libur panjang bisa terjadi dalam berbagai bentuk, salah satunya meningkatnya kasus kematian.
“Pembelajaran yang dapat diambil adalah kesiagaan daerah terhadap situasi masing-masing merupakan kunci mengendalikan kasus,” jelas Wiku.
Selain itu, tingkat kesembuhan naik tidak terlalu signifikan pada minggu ini di angka 20.1 persen. Ini menunjukkan mendesaknya upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan agar kematian dapat dicegah dan kesembuhan dapat ditingkatkan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/24/21102931/satgas-covid-19-ppkm-mikro-paling-efektif-tekan-lonjakan-kasus