Salin Artikel

Kementerian PPPA Minta Pemangku Kepentingan Sensitif terhadap Kebutuhan Spesifik Perempuan dan Anak di Pengungsian

Pasalnya, perempuan dan anak merupakan kelompok rentan yang paling terdampak di tempat pengungsian.

"Kemen PPPA menyerukan agar para pemangku kepentingan memberikan penanganan yang responsif gender serta berbasis hak anak. Dimulai dengan sensitif terhadap kebutuhan spesifik perempuan dan anak," kata Asisten Deputi Perlindungan Perempuan Dalam Rumah Tangga dan Rentan Kemen PPPA, Valentina Gintings, dikutip dari siaran pers, Selasa (22/6/2021).

Valentina mengatakan, penanganan yang responsif gender harus dikedepankan.

Hal tersebut dikarenakan dalam pengungsian yang sering dilihat oleh para pemangku kepentingan saat memberikan bantuan adalah kebutuhan yang masih bersifat umum.

Sedangkan kebutuhan spesifik yang diharapkan oleh perempuan dan anak terkadang tidak terpenuhi.

Valentina menjelaskan, pengungsi terbagi dua jenis. Pertama, pengungsi akibat bencana yakni mereka yang terdampak bencan.

Kedua, pengungsi karena konflik, misalnya konflik antar suku, agama, wilayah, internally displace person (IDP) atau pengungsi internal, dan pengungsi dari luar negeri.

"Dalam situasi pengungsian (karena bencana/konflik) perempuan dan anak merupakan kelompok yang paling rentan terdampak bahkan memicu kerentanan ganda," kata dia.

Mereka rentan menjadi korban pelecehan seksual, mengalami kekerasan, eksploitasi, rentan adanya perkawinan usia anak dan pekerja anak, masalah kesehatan reproduksi, kehamilan yang tidak dinginkan, atau masalah gangguan psikologis lainnya karena kelamaan berada di pengungsian.

“Situasi (kerentanan) ini berisiko besar terjadi pada perempuan dan anak (dalam pengungsian),” ujar Valentina.

Tidak hanya kebutuhan layanan pokok, kata dia, kebutuhan lain yang lebih spesifik yang diharapkan perempuan dan anak di pengungsian adalah keamanan, kebersihan, bantuan kebutuhan spesifik, dan akses layanan.

Para pengungsi perempuan anak membutuhkan tempat pengungsian tertutup yang terpisah dengan pengungsi laki-laki dan kamar mandi pun terpisah.

Kebersihan dalam hal air bersih, bantuan kebutuhan spesifik seperti hygiene kit (pembalut, popok, dan lainnya), hingga akses layanan ketika mereka mengalami kekerasan berbasis gender pun dibutuhkan.

"Dalam kondisi kebencanaan kami telah beberapa kali menurunkan tim dan berkoordinasi dengan daerah untuk membuat Pos Ramah Perempuan dan Anak," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/22/16082381/kementerian-pppa-minta-pemangku-kepentingan-sensitif-terhadap-kebutuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke