Salin Artikel

Soal Dukungan Relawan, Pengamat Prediksi Ihwal Calon dari PDI-P dan Munculnya Kuda Hitam

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, Presiden Joko Widodo memiliki tujuan tertentu saat meminta relawan pendukungnya untuk tak terburu-buru dalam menentukan pilihan untuk Pilpres 2024.

Menurut dia, tujuan yang dimaksud Jokowi yakni agar para relawan itu mendukungnya meski sudah tak lagi menjadi Presiden. Selain itu, ia menambahkan, agar para relawan mendukung capres pilihan Jokowi.

"Nah, siapa saja nanti yang akan diberikan (pilihan). Menurut saya, yang pertama, prediksi yang akan diutamakan Pak Jokowi itu adalah calon-calon yang didukung oleh PDI Perjuangan," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).

"Jadi artinya, ya bisa siapapun yang akan bersama Mbak Puan Maharani nantinya, kan kelihatannya PDI Perjuangan akan mendorong Puan (untuk maju)," sambung dia.

Terkait siapa yang nantinya akan mendampingi Puan, ia memprediksi, bahwa para tokoh nasional yang saat ini menduduki peringkat teratas di sejumlah survei yang dilakukan lembaga survei, dapat menjadi kandidatnya.

Salah satunya yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Kendati demikian, pendiri lembaga Survei Kedai Kopi itu tak memungkiri bahwa dukungan tersebut tentu akan menimbulkan polemik, baik di kalangan relawan Jokowi maupun relawan pendukung Prabowo dan Anies.

Meski begitu, ia melihat, sejauh ini hubungan Jokowi dengan Prabowo dan Anies cukup baik.

"Pak Prabowo sudah baik-baik saja dengan Pak Jokowi. Sudah saling bantu membantu, bahu membahu, bekerja sama di pemerintahan sekarang. Terus kemudian Mas Anies juga walaupun digosipkan katanya berseberangan dengan Pak Jokowi, ternyata tidak tuh. Banyak pembangunan Mas Anies yang sejalan dengan Pak Jokowi. Mas Anies dan Pak Jokowi juga kerap tampil bersama," ungkap Hendri.

Atas dasar tersebut, Hendri berpandangan bahwa ke depan, Jokowi akan mengarahkan relawan agar mendukung siapa sosok yang akan mendampingi Puan.

Meski demikian, ia menambahkan, situasi politik cukup dinamis. Termasuk, kata dia, kemungkinan munculnya 'kuda hitam'.

"Bisa saja diarahkan kepada partai politik yang kerap membantu Pak Jokowi di dalam program-program krusial seperti Omnibus Law. Jadi bisa saja, Pak Jokowi memberikan dukungannya kepada Airlangga Hartarto. Nah ini kepada Golkar. Kalau Airlangga dibantu Pak Jokowi melalui relawannya, ini bisa menjadi kuda hitam," tutur Hendri.

Diberitakan, Presiden Jokowi meminta relawan yang tergabung dalam Seknas Jokowi tak terburu-buru menentukan sikap terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jika waktunya sudah tepat, kata Jokowi, ia akan angkat bicara soal hal itu.

"Nanti pada saatnya, saya akan berbicara. Saya akan menyampaikan ke mana kapal besar relawan Jokowi ini kemudinya akan kita arahkan," kata Jokowi, Sabtu (12/6/2021).

Jokowi menambahkan, saat ini sudah banyak pihak yang menarik-narik relawannya untuk kepentingan Pilpres 2024.

Namun, ia tak memerinci pihak-pihak yang dimaksud menarik relawannya tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/14/13080771/soal-dukungan-relawan-pengamat-prediksi-ihwal-calon-dari-pdi-p-dan-munculnya

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke