Hal tersebut disampaikan Emil, sapaan akrabnya, di hadapan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat acara peresmian acara peresmian (BLK) Komunitas Tahun 2020 dan Bank Wakaf Mikro (BWM) di Pondok Pesantren (Ponpes) Cipasung Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/6/2021).
"Saya sangat sedih waktu melarang mudik kepada warga Jawa Barat," kata Emil.
Meskipun sedih, Emil bersyukur bahwa sebagian besar warganya mematuhi aturan pelarangan mudik tersebut.
Menurut dia, 99 persen warga mematuhi larang mudik dan sisanya diakui memang ada yang lolos sehingga tetap berangkat mudik.
"Tapi alhamdulillah taat, 99 persen tidak mudik dan yang bocor hanya 1 persen. Insya Allah itu pun lebih terkendali," ujar Emil.
Diketahui, saat Lebaran 2021 pada Mei lalu, pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan mudik Lebaran.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah meningkatnya kasus Covid-19 akibat adanya mobilitas masyarakat dari daerah satu ke daerah lainnya.
Emil mengeklaim bahwa 99 persen warga Jawa Barat tidak mudik, tetapi sekitar seminggu sebelumnya, ia sempat menetapkan Jawa Barat siaga I Covid-19.
Penetapan itu dilakukan menyusul kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan aktivitas mudik Lebaran 2021.
Saat itu, ia mengatakan bahwa terdapat kenaikan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian ruang perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit wilayah Jawa Barat sebesar 8 persen, dari 30,6 menjadi 38,2 persen.
"Kenaikan BOR kalau sampai 10 persen itu ada lonjakan. Ini imbas dari libur dan mudik yang bocor yang sudah kita upayakan. Mudah-mudahan jadi pembelajaran," ucap Emil usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (31/5/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/08/14403681/di-hadapan-wapres-ridwan-kamil-mengaku-sedih-saat-larang-warga-jabar-mudik