Salin Artikel

Kapolri: Covid-19 Naik karena Klaster Kerumunan dan Masyarakat Kurang Disiplin

Tak hanya itu, menurut Sigit, lonjakan kasus akibat penularan virus corona terjadi karena menurunnya kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Rata-rata terjadi karena klaster kerumunan, apakah klaster itu muncul karena kegiatan silaturahmi, kemudian kegiatan-kegiatan kunjungan ke tempat wisata, ataupun kunjungan-kunjungan ke famili, sehingga dari situ kita melihat terjadi peningkatan," kata Sigit usai rapat terbatas dengan presiden dan sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/6/2021).

"Hal tersebut semakin meningkat karena mulai muncul kecenderungan masyarakat mulai berkurang kedisiplinannya terkait dengan masalah penggunaan masker," tuturnya.

Ledakan kasus Covid-19 di antaranya terjadi di Kabupaten Kudus di Jawa Tengah, dan Bangkalan di Jawa Timur.

Sigit mengungkapkan, saat ini terdapat 60 desa di Kudus yang masuk zona merah atau berisiko tinggi menularkan Covid-19.

Untuk mengatasi hal itu, kata Sigit, Polri bersama TNI telah menerjunkan sejumlah personel untuk memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di 60 desa. Dilakukan pemeriksaan ketat terhadap warga yang keluar-masuk wilayah tersebut.

Kemudian, dilakukan penguatan tracing dan testing dengan menambah personel TNI-Polri.

Sehingga, apabila ditemukan warga yang reaktif, diberlakukan treatment berupa isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes PCR.

"Ini yang saat ini kita lakukan. sehingga saat ini diturunkan kurang lebih 4 kompi gabungan TNI-Polri untuk menjaga klaster Kudus," ujar Sigit.

Tak hanya itu, tim gabungan TNI-Polri juga mendorong pemerintah daerah untuk menambah tempat isolasi mandiri yang berada di Asrama Haji Donohudan dan di Semarang. Apalagi, saat ini terdapat 1.200 orang yang menjalani isolasi mandiri di wilayah tersebut.

Terkait dengan banyaknya tenaga kesehatan (nakes) di Kudus yang terinfeksi Covid-19, lanjut Sigit, saat ini rumah sakit-rumah sakit di Kudus sudah mendapat bantuan tenaga kesehatan dari dinas kesehatan pusat, provinsi, hingga nakes TNI-Polri. Sigit memastikan bahwa hal ini tak lagi jadi masalah.

"Harapan kita dalam beberapa hari ke depan klaster Kudus terkait dengan laju penularan Covid-nya bisa kita antisipasi," tuturnya.


Langkah serupa juga diterapkan untuk mengatasi ledakan kasus Covid-19 di Bangkalan. Sigit mengatakan, saat ini tengah dilakukan pengetatan PPKM mikro di 3 kecamatan di wilayah tersebut.

Upaya testing dan tracing juga terus ditingkatkan. Warga yang reaktif segera diberikan treatment berupa isolasi mandiri.

"Langkah-langkah ini kemudian akan kita samakan di setiap wilayah yang dalam satu minggu ada kenaikan lebih dari 500 (kasus) akan kita berlakukan manajemen kontingensi terkait dengan penanganan khusus, sehingga laju pertumbuhan Covid di seluruh wilayah bisa kita kendalikan," kata Sigit.

Belakangan, kasus Covid-19 di Kudus menyita perhatian pemerintah. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut angka kasus aktif Covid-19 dan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kudus melonjak tinggi pasca-Lebaran.

"Memang Kudus akhir-akhir ini terjadi peningkatan yang luar biasa, baik dari sisi kasus konfirmasi, maupun juga yang masuk rumah sakit," kata Budi usai rapat terbatas dengan Presiden dan sejumlah menteri di Jakarta, Senin (31/5/2021).

Tak hanya itu, kata Budi, 140 tenaga kesehatan di Kudus terpapar Covid-19. Sebagian besar dari mereka merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Hal yang sama juga terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/07/15250251/kapolri-covid-19-naik-karena-klaster-kerumunan-dan-masyarakat-kurang

Terkini Lainnya

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke