Salin Artikel

Menilik Patung Bung Karno Menunggang Kuda dan Mitos Jumlah Kaki Terangkat...

Pasalnya, patung yang kini menjulang kokoh di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, itu, diresmikan oleh kedua ketua umum partai politik yang saling berseteru di Pilpres 2019.

Megawati selaku Ketua Umum PDI-P mengusung Presiden Joko Widodo selaku petahana, dan Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra mengusung dirinya sendiri beserta Sandiaga Uno di pesta demokrasi yang berlangsung dua tahun lalu.

Namun ternyata, perbincangan hangat mengenai patung Bung karno menunggang kuda tak sebatas karena patung tersebut diresmikan oleh Megawati dan Prabowo, yang menandakan seolah keduanya akan berkoalisi di Pilpres 2024.

Perbincangan hangat juga menyinggung soal makna dari kaki kuda yang ditunggangi Bung Karno.

Untuk diketahui, patung tersebut merupakan karya tiga dimensi yang terinspirasi dari lukisan Bang Karno saat menginspeksi pasukan di HUT TNI yang pertama pada 5 Oktober 1946.

Lukisan itu menggambarkan suasana saat Bung Besar yang menunggang kuda menginspeksi pasukan yang berbaris rapi dalam sebuah upacara militer.

Megawati mengatakan, menurut cerita dari Ibunya, Fatmawati, saat itu Bung Karno minta dicarikan kuda yang jinak karena dirinya tidak memiliki keahlian menunggangi kuda.

"Saya dengar cerita dari Ibu saya, bahwa Bapak saya itu sangat panik, karena seperti apa yang dikatakan tidak bisa menunggang kuda," tuturnya.

"Karena sebagai Presiden saat itu, ini cerita Ibu saya, beliau minta dicarikan kuda yang jinak. Jadi tidak dapat saya bayangkan mendengar cerita Ibu saya itu bagaimana seorang panglima tertinggi kudanya jinak, harusnya kudanya garang," kelakar Mega.


Bung Karno harus berlatih menunggang kuda selama tiga hari sebelum tampil sebagai inspektur upacara sekaligus panglima tertinggi angkatan perang RI untuk menginspeksi pasukan di HUT TNI yang pertama.

Megawati menyebutkan setelah bisa menunggangi kuda, Bung Karno langsung mengunjungi para tentara untuk mengecek persiapan upacara perdana hari Angkatan Bersenjata itu.

"Lalu setelah (bisa) menunggang kuda maka melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan prajurit dalam sebuah peringatan ulang tahun angkatan perang, yang sekarang menjadi TNI pada 5 Oktober 1947," imbuh Mega.

Mitos kaki kuda

Adapun pada patung tersebut, kaki kuda yang ditunggangi Bung Karno terlihat hendak mengangkat satu kakinya namun terlihat masih menyentuh tanah.

Dilansir dari Snopes, sejatinya terdapat mitos yang menyebutkan pemaknaan khusus dari kaki kuda dalam sebuah patung yang ditunggangi oleh seorang tokoh atau pahlawan perang.

Jika kaki bagian depan kuda terangkat satu, hal itu menandakan bahwa sang tokoh terluka dalam perang namun tidak sampai wafat dan baru meninggal dunia di luar peperangan.

Jika kaki bagian depan kuda terangkat dua, hal itu menandakan bahwa sang tokoh wafat di medan perang.

Adapun jika keempat kaki kuda menjejak tanah, hal itu menandakan bahwa sang tokoh meningga dunia karena sakit dan tak pernah terluka di medan perang.

Snopes menulis bahwa mitos itu hampir terlihat di semua patung tokoh yang sedang berkuda, terkait Peristiwa Gettysburg.

Hanya patung James Longstreet yang bertentangan dengan mitos itu, sebab patung kuda terlihat mengangkat satu kaki, padahal dia tidak terluka di medan perang.


Namun, di Washington DC banyak patung tokoh yang sedang berkuda dan bertentangan dengan mitos itu.

Misalnya patung Andrew Jackson di Lafayette Park (1853). Patung itu memperlihatkan dua kaki kuda terangkat di bagian depan, padahal dia meninggal tidak di medan perang.

Hal yang sama juga terlihat di patung George Washington, dengan satu kaki kuda yang terangkat, padahal penunggangnya tidak pernah terluka di medan perang.

Jika dimaknai sesuai mitos yang berlaku, maka patung Bung Karno menunggang kuda yang baru saja diresmikan oleh Megawati dan Prabowo sesuai dengan pemaknaan mitos tersebut.

Meski terlihat hendak mengangkat satu kakinya, kuda yang ditunggangi Bung Karno dalam patung tersebut masih menjejak tanah.

Adapun Bung Karno meninggal dunia karena sakit pada 21 Juni 1970.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/07/14434861/menilik-patung-bung-karno-menunggang-kuda-dan-mitos-jumlah-kaki-terangkat

Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke