Salin Artikel

Cegah TPPU, Kementerian ATR/BPN Terus Bangun Sistem Data Pertanahan-Perumahan

Menurutnya, dengan data yang memadai akan mempermudah identifikasi terhadap suatu bidang tanah atau rumah-rumah yang dimiliki seseorang.

Dengan demikian, dapat pula diketahui jika bidang tanah atau rumah tersebut dibeli dengan duit haram.

"Dengan tujuan dalam rangka mencari tujuan siapa pemilik rumah dan apakah dibeli dengan harta halal atau haram akan lebih mudah. Tapi ini masih perlu waktu," kata Sofyan dalam podcast PPATK yang disiarkan di Youtube, Jumat (4/6/2021).

Sofyan mengatakan, Kementerian ATR/BPN pun terus melakukan percepatan sertifikasi tanah lewat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Sofyan memaparkan, hingga hari ini, tidak kurang dari 70 juta bidang tanah yang memiliki sertifikat.

Sementara itu, perkiraan Kementerian ATR/BPN, ada 126 juta bidang tanah di Indonesia.

"Hari ini jumlah tanah yang bersertifikat barangkali di atas 70 juta," ujarnya.

Kemudian, bertalian dengan apartemen, Sofyan mengatakan ada dua kementerian/lembaga yang mengatur pendataan apartemen.

"Pertama, Kementerian ATR yg menyangkut strata title. Hak milik di atas apartemen," kata dia.

Kedua, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pemerintah daerah yang mengurusi administrasi sertifikat kepemilikan bangunan gedung (SKBG).

"Ini kami menuju single administration," tutur Sofyan.

"UU Cipta Kerja mengharapkan akan menuju ke sana. Karena itu kami terus membangun data," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/04/14303961/cegah-tppu-kementerian-atr-bpn-terus-bangun-sistem-data-pertanahan-perumahan

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke