Salin Artikel

Beri Nilai E untuk Jakarta, Wamenkes Singgung Kapasitas "Tracing"

Pada saat memberikan pemaparan, Dante menyebut ada satu provinsi yang mendapatkan nilai terendah yaitu Provinsi DKI Jakarta dengan nilai E.

"Ada beberapa daerah yang masuk kategori D, dan ada yang masuk kategori E seperti Jakarta, tetapi ada juga yang masih masuk kategori C," kata Dante dalam rapat yang dipantau secara virtual, Kamis.

Dante menyampaikan, penilaian terhadap kualitas pengendalian pandemi itu dibuat secara matriks dan level kapasitas.

Adapun dalam penilaian itu dimulai dari level laju penularan yang tidak ada kasus hingga transmisi komunitas level 4.

Melihat tabel matriks tersebut, nilai E termasuk dalam kategori transmisi komunitas level 4.

Nilai itu merupakan yang paling rendah dan disebut paling buruk terhadap kualitas pengendalian pandemi.

"Level kapasitas ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap kualitas pengendalian pandemi," ucap dia.

Selanjutnya, Dante mengungkapkan bahwa DKI Jakarta memperoleh nilai E karena bed occupancy rate (BOR) yang terus meningkat dan penelusuran kasus (tracing) yang masih rendah.

Sementara itu, provinsi lain dikategorikan memiliki kualitas pengendalian pandemi dengan nilai C, dan D yang berarti BOR dan tracing masih lebih baik.

Dante juga mengungkapkan bahwa sejumlah provinsi masih dinilai rendah untuk mencari kasus Covid-19. Hal itu terbukti dari tracing kontak erat yang semakin sedikit.

"Tracing kontak erat yang terkonfirmasi ini, secara epidemiologis juga beberapa daerah terlihat semakin 'gelap'. Situasinya semakin sedikit kasus tren tracing kontak erat yang terkonfirmasi," ucap dia.

Gambar yang ditunjukkan Dante memperlihatkan bahwa apabila warna biru yang terlihat dalam satu provinsi semakin gelap, maka tracing kontak erat di daerah tersebut terbatas.

Namun, jika warna terlihat biru terang, daerah tersebut sudah memadai tracing kontak erat per kasus konfirmasinya.

Berdasarkan paparan tersebut, terlihat hampir semua provinsi berwarna biru gelap dalam periode tiga bulan terakhir.

"Tren kontak erat per kasus konfirmasi memang masih sedikit kontak erat per minggunya, dan kita lihat kita harus mulai sama-sama berjuang untuk melakukan proses tracing yang lebih banyak lagi, yang lebih masif," tutur Dante.

Dante mengatakan, hanya ada satu wilayah yang terlihat telah menjalankan tracing lebih baik yaitu Sumatera Utara.

Dalam pemaparannya, terlihat provinsi tersebut melakukan penelusuran 5-9 kontak erat per satu kasus positif.

Kendati demikian, hasil itu dinilai belum cukup memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 15 orang kontak erat per satu kasus positif.

Atas hasil itu, Kemenkes mengaku akan meningkatkan layanan di puskesmas untuk bisa meningkatkan kapasitas 3T yaitu testing, tracing, dan treatment.

"Kita akan lakukan pendekatan yang lebih mikro lagi kepada Puskesmas dengan melibatkan kader surveilans Puskesmas, Babinsa, Babinkamtibnas, dan elemen-elemen di desa dalam proyek PPKM mikro," kata Dante.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/27/21051801/beri-nilai-e-untuk-jakarta-wamenkes-singgung-kapasitas-tracing

Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke