JAKARTA, KOMPAS.com – Aktivis hak asasi manusia (HAM), Veronica Koman membantah tudingan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Teddy Lhaksmana Widya Kusuma yang menyebut dirinya memanfaatkan Pekan Olaharga Nasional (PON) 2021 untuk menciptakan instabilitas di Papua.
Ia menyebut, pernyataan Wakil Kepala BIN Letjen Teddy tersebut sebagai fitnah.
“Itu fitnah!,” kata Veronica saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (27/5/2021).
Selain itu, Veronica juga meminta penjelasan terkait pelaksanaan PON di Papua tahun 2021 ini. Sebab, menurutnya, konflik bersenjata masih gencar terjadi di wilayah Papua sejak akhir tahun 2018.
Veronica pun menilai BIN tidak kompeten karena malah menjadikan dirinya sebagai kambing hitam.
“Papua kan sudah gencar konflik bersenjata sudah sejak akhir 2018, itu bukan barang baru. Jadi balik lagi ke BIN pertanyaannya. Jadi BIN ini menyiapkan data keintelijenan tuh bagaimana,” ucap Veronica.
“Ini kemudian BIN yang tidak kompeten terus salahkan orang lain yang seperti saya jadi korban propaganda, jadi kambing hitam pemerintah yang tidak kompeten terus,” imbuh dia.
Veronica kemudian menyatakan, dirinya hampir tidak pernah mengungkit perihal PON 2021 di Papua.
Menurut dia, justru pihak TNI-Polri yang kerap membawa narasi PON terkait gejolak yang terjadi di Papua.
“Kata-kata PON pernah keluar dari saya itu hanya satu kali, yaitu pada awal tahun lalu. Semenjak itu saya tidak pernah ungkit-ungkit PON bahkan ketika, kalau ada yang bikin gejolak di Papua dengan bawa-bawa PON itu justru dari pihak aparat TNI Polri,” ujar Veronica.
Bahkan, ia juga berpandangan, pihak aktivis yang pro referendum di Papua pun tidak membawa narasi PON 2021.
Ia pun meminta BIN tidak membuat perkara baru terkait Papua.
“Jadi BIN ini jangan ciptakan, malah bikin perkara baru gitu, malah menciptakan perkara baru gitu, padahal nggak ada yang bawa-bawa PON,” imbuh dia.
Sebelumnya, dalam rapat pembahasan revisi Undang-Undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) Papua, Wakil Kepala BIN Letjen Teddy Lhaksmana Widya Kusuma menyebut, Kelompok Separatis Papua (KSP) terdeteksi memanfaatkan kegiatan PON 2021 untuk menciptakan instabilitas di Papua.
Teddy mengatakan, beberapa pihak yang diduga terlibat dalam mewujudkan hal itu adalah Veronica Koman dan Benny Wenda.
"Terdeteksi pula bahwa KSP bermaksud memanfaatkan pelaksanaan PON XX 2021 untuk ciptakan instabilitas, untuk menarik perhatian dunia, antara lain Veronica Koman dan Benny Wenda di luar negeri," kata Teddy dalam rapat Pansus DPR RI terkait Otonomi Khusus Papua di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (27/5/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/27/17415771/bantah-pernyataan-waka-bin-soal-instabilitas-papua-veronica-koman-itu-fitnah