Salin Artikel

Silaturahmi ke DDII, PKS Minta Dukungan soal RUU Perlindungan Tokoh Agama

Pada kunjungan tersebut, Syaikhu menegaskan bahwa PKS tetap konsisten memperjuangkan janji politik pada Pemilu 2019 yakni memperjuangkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama.

"PKS siap untuk menyuarakan kepentingan umat di parlemen dalam bentuk UU. Mohon doa dan dukungannya, saat ini kami sedang memperjuangkan RUU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama sebagai bentuk penghormatan kepada ulama sebagai pewaris para nabi," kata Syaikhu dalam keterangannya, Senin.

Untuk itu, PKS meminta doa dan dukungan dari DDII dan para ulama dalam memperjuangkan cita-cita menghadirkan UU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama.

Syaikhu mengatakan, DDII memiliki peran besar bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. Ia pun menyebut beberapa tokoh utama DDII adalah pendiri bangsa seperti Muhammad Natsir, Mohammad Roem, Sjafroedin Prawiranegara, Rasjidi, Burhanuddin Harahap, Prawoto Mangkusasmito, Kasman Singodimedjo.

"Warisan dan kontribusi mereka bukan hanya dirasakan oleh umat Islam tetapi juga oleh seluruh anak bangsa di Indonesia. Bahkan kiprah Mohamad Natsir dengan mosi integralnya mengembalikan NKRI tak bisa dianggap sebelah mata," jelasnya.

PKS juga menyayangkan, ada beberapa tokoh pendiri bangsa yang justru tidak ada dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Tokoh yang disebut Syaikhu tak masuk dalam kamus tersebut di antaranya Muhammad Natsir, dan K.H. Hasyim Asy'ari.

"Maka kita sangat menyayangkan ketika pahlawan besar seperti M. Natsir, bahkan K.H Hasyim Asy’ari tidak ada dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I Kemendikbud. Ini fatal dan ahistoris," tutur dia.

Lebih lanjut, Syaikhu menuturkan bahwa PKS dan DDII siap bersinergi untuk kemaslahatan umat dan bangsa.

Sebab, ia menilai antara PKS dan DDII memiliki banyak kesamaan perjuangan yakni menyebarluaskan gerakan Islam Rahmatan Lil 'Alamin, meski secara gerakan memiliki fokus masing-masing.

"DDII banyak berkiprah di bidang dakwah dan sosial kemasyarakatan. Sementara PKS berjuang di dimensi kebijakan publik negara. Saya kira, dua ranah perjuangan DDII-PKS bisa saling mengisi dan menguatkan satu dengan yang lainnya," papar Syaikhu.

Sementara itu, Ketua Umum DDII Adian Husaini mengatakan, PKS sebagai partai Islam memiliki visi keislaman dan ke-Indonesia-an yang semakin solid dan siap memimpin kemenangan pada pemilu mendatang.

“Saya berpandangan visi keislaman dan keindonesiaan PKS semakin solid, PKS satu-satunya partai Islam yang paling siap memimpin kemenangan di pemilu 2024,” ujar Adian.

Adian menambahkan, pentingnya partai dan organisasi masyarakat (ormas) Islam berada di arus tengah guna menjaga moderasi keberagaman dan menghindari arus liberalisasi agama.

Sebelumnya, PKS diketahui tengah melakukan berbagai kunjungan silaturahmi mulai dari silaturahmi kebangsaan dan silaturahmi keummatan.

Pada kunjungan silaturahmi kebangsaan, PKS telah mengunjungi beberapa partai seperti Partai Demokrat, PDI-P, Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/03/21380691/silaturahmi-ke-ddii-pks-minta-dukungan-soal-ruu-perlindungan-tokoh-agama

Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke