Salin Artikel

Sebut Bansos Sembako Lebih Rentan Korupsi, ICW Tekankan Transparansi

“Memang dalam konteks potensi korupsi pengadaan barang dan jasa, bansos sembako itu lebih rentan, karena disitu ada pengadaan sembako itu sendiri,” kata Almas dalam diskusi “Menyoal Regulasi Pemulihan Korban Tindak Pidana Korupsi", Senin (26/4/2021).

“Sedangkan kalau di Bansos tunai ya tidak ada tidak ada potensi korupsi pengadaan barang dan jasanya,” sambungnya.

Menurut Almas, saat ini Kementerian Sosial (Kemensos) sudah mengubah skema bansos menjadi tunai, bagi warga Jabodetabek.

Perubahan ini dilakukan sejak terungkapnya dugaan korupsi bansos penanganan Covid-19 yang menyeret eks Menteri Sosial Juliari Batubara.

Namun, kata Almas, masih ada sejumlah daerah yang mendistribusikan bansos berupa sembako.

“Tapi yang perlu kita ingat adalah meski di Kementerian Sosial tidak ada bansos sembako, di daerah-daerah masih banyak sekarang,” ujarnya.

Almas kemudian mendorong pemerintah melakukan pembenahan guna mengantisipasi adanya potensi korupsi dalam aspek pengadaan barang dan jasa, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah terkait identifikasi kebutuhan bansos yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Paling tidak kalau bansosnya berupa makanan, yang diberikan adalah makanan-makanan yang bergizi, makanan-makanan yang kualitasnya adalah makanan yang berkualitas baik,” ucapnya.

Kedua, pemerintah diminta memerhatikan pemilihan penyedia layanan barang dan jasa dari bansos sembako.

Rekam jejak dari perusahaan dalam penyediaan barang layanan tersebut harus benar-benar dipastikan sudah baik dan memenuhi standar.

Ketiga, Almas mengatakan, pengawasan dalam internal pemerintah dalam proses pengadaan bansos sembako harus benar-benar dilakukan mulai dari perencanaan hingga pembayaran.

Ia juga berharap adanya transparansi dalam proses pengadaan bansos sembako sehingga publik dapat mengetahui setiap rinci informasinya.

“Ini saya rasa sangat penting agar kemudian masyarakat juga bisa turut serta atau berkontribusi ikut aktif dalam melakukan pengawasan itu sendiri,” ucapnya.

Selain itu, Almas juga mengatakan perlu ada informasi dan sosialisasi terkait rincian jumlah bansos yang bakal diterima masyarakat.

Sebab, berdasarkan temuan ICW, Almas menyebut banyak masyarakat yang mengeluh karena merasa mendapatkan bansos yang berbeda dengan tentangganya.

“Ini juga penting untuk diinformasikan secara jelas, secara rinci kepada masyarakat agar masyarakat kemudian bisa mengecek, apakah dari Bansos, khususnya Bansos barang yang diterimanya itu sudah sesuai dengan yang seharusnya mereka terima atau tidak,” tuturnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/26/17040021/sebut-bansos-sembako-lebih-rentan-korupsi-icw-tekankan-transparansi

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Firli Bahuri Dijadwalkan Diperiksa sebagai Tersangka, Eks Penyidik KPK: Tak Ada Lagi Absen Berdalih Dinas

Firli Bahuri Dijadwalkan Diperiksa sebagai Tersangka, Eks Penyidik KPK: Tak Ada Lagi Absen Berdalih Dinas

Nasional
Jokowi Ikut Tanam Pohon di Jaktim untuk Atasi Polusi

Jokowi Ikut Tanam Pohon di Jaktim untuk Atasi Polusi

Nasional
Senyum Jokowi Tanggapi Megawati yang Sebut Penguasa Sekarang Seperti Orba

Senyum Jokowi Tanggapi Megawati yang Sebut Penguasa Sekarang Seperti Orba

Nasional
Pertamina Patra Niaga dan PetroChina Teken MoU Penyediaan Smooth Fluid untuk Pengeboran Blok Jabung

Pertamina Patra Niaga dan PetroChina Teken MoU Penyediaan Smooth Fluid untuk Pengeboran Blok Jabung

Nasional
Deklarasi Pemilu Damai Diharap Bukan Jargon Saja, Elite Politik Diminta Bersaing Sehat

Deklarasi Pemilu Damai Diharap Bukan Jargon Saja, Elite Politik Diminta Bersaing Sehat

Nasional
Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, BKKBN Bagikan Data Hidup untuk Kementerian/Lembaga

Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, BKKBN Bagikan Data Hidup untuk Kementerian/Lembaga

Nasional
KPK Panggil Anggota BPK VI Pius Lustrilanang Jadi Saksi Besok

KPK Panggil Anggota BPK VI Pius Lustrilanang Jadi Saksi Besok

Nasional
Hari Kedua Kampanye, Prabowo Masih ke Kantor sebagai Menhan

Hari Kedua Kampanye, Prabowo Masih ke Kantor sebagai Menhan

Nasional
Bertemu Puan di Singapura, Luhut: Meski Pilihan Kita Beda, Perdamaian Harus Dijaga

Bertemu Puan di Singapura, Luhut: Meski Pilihan Kita Beda, Perdamaian Harus Dijaga

Nasional
Anggap Demokrasi Salah Arah, Muhaimin Sebut Perjuangan Bersama Anies untuk Reformasi Kedua

Anggap Demokrasi Salah Arah, Muhaimin Sebut Perjuangan Bersama Anies untuk Reformasi Kedua

Nasional
Sebut Anies Kerap Diganjal Karier Politiknya, Muhaimin: Orang Bermutu Dihambat Apa Pun Sampai Tujuan

Sebut Anies Kerap Diganjal Karier Politiknya, Muhaimin: Orang Bermutu Dihambat Apa Pun Sampai Tujuan

Nasional
Tanggapi PKS yang Tolak Pemindahan Ibu Kota, Jokowi: IKN Sudah Ada Undang-undangnya

Tanggapi PKS yang Tolak Pemindahan Ibu Kota, Jokowi: IKN Sudah Ada Undang-undangnya

Nasional
Cerita Muhaimin Bujuk Rekannya di Singapura Kembali ke Indonesia, Mau Pulang kalau Ia Menang

Cerita Muhaimin Bujuk Rekannya di Singapura Kembali ke Indonesia, Mau Pulang kalau Ia Menang

Nasional
Pesan Jokowi untuk Kampanye Pemilu 2024: Jalani dengan Damai dan Penuh Senyum

Pesan Jokowi untuk Kampanye Pemilu 2024: Jalani dengan Damai dan Penuh Senyum

Nasional
DPR Benarkan Maruli Simanjuntak Dilantik Jadi KSAD Siang Ini

DPR Benarkan Maruli Simanjuntak Dilantik Jadi KSAD Siang Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke