Riad menjelaskan, Singapura telah mengerahkan MV Swift Rescue, kapal penyelamat kapal selam. Rencananya, kapal tersebut tiba pada 24 April 2021.
Sedangkan, Malaysia akan mengerahkan kapal rescue Mega Bakti.
"Penawaran bantuan dari negara sahabat yang pertama dari Singapura. Malaysia juga menawarkankan kapal rescue Mega Bakti (rencana datang) pada tanggal 26 April," ujar Riad dalam konferensi pers dikutip dari Kompas TV, Kamis (22/4/2021).
Selain itu, bantuan juga datang dari dalam negeri. Antara lain Basarnas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), serta Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Kelautan.
Sebelumnya diberitakan, KRI Nanggala-402 mengalami hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.00 WIB.
Saat itu, kapal baru saja mengantongi izin menyelam untuk melaksanakan gladi resik latihan penembakan Torpedo SUT.
Sebelum hilang kontak, kapal diduga mengalami black out atau hilangnya sumber listrik ketika dalam kondisi statis.
Diketahui, KRI Nanggala-402 dijadwalkan ikut dalam latihan penembakan rudal di laut Bali, Kamis (22/4/2021).
Latihan ini rencananya dihadiri langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Akan tetapi, akibat peristiwa ini memaksa latihan tersebut dibatalkan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/22/09492451/kapuspen-tni-singapura-dan-malaysia-tawarkan-bantuan-cari-kapal-selam