Salin Artikel

Sekjen PDI-P Tuding Ada Mafia di Balik Kebijakan Impor Beras

Hasto menyebut mafia tersebut mendapatkan keuntungan mencapai triliunan rupiah, dan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kebijakan.

"Ada mafia impornya mereka punya kekuasaan untuk mempengaruhi kebijakan, mereka punya kekuasaan untuk menaikkan harga," kata Hasto dalam webinar Repdem, Kamis (25/3/2021) dikutip dari Kontan.co.id.

Lebih lanjut Hasto meminta Menteri Perdagangan, Muhammad Lutti, untuk mengevaluasi kebijakan tersebut.

Pada kesempatan yang sama Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Ono Surono, menilai polemik kebijakan impor beras merupakan dampak dari penyajian data yang kacau.

Kekacauan data itu, lanjut Ono, menyebabkan penentuan kebijakan impor beras yang salah, dan kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah pihak.

Ono pun meminta Menteri Pertanian, Yasin Limpo, turut bertanggung jawab jika panen beras tidak mengalami surplus.

"Mentan harus berani juga kalau tidak terealisasi sampai April ini saya mundur, jadi fair," tuturnya.

Sebagai informasi Mendag Lutfi sebelumnya mengatakan bahwa kebijakan impor 1 juta ton beras mesti dilakukan karena serapan beras Bulog tidak sesuai target untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras nasional.

Lutfi juga menegaskan bahwa jika kebijakan impor beras itu terbukti salah, dirinya siap mundur dari jabatan Menteri Perdagangan.

"Saya mesti memikirkan yang tidak terpikirkan. Saya mesti mengambil keputusan yang tidak populer. Kalau memang saya salh, saya siap berhenti, tidak ada masalah," sebut Lutfi, dalam rapat bersama Komisi IV DPR, Senin (22/3/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/26/09523591/sekjen-pdi-p-tuding-ada-mafia-di-balik-kebijakan-impor-beras

Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke