Salin Artikel

Cuaca Ekstrem, BMKG Prediksi Es di Puncak Jaya Papua Akan Habis pada 2025

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut, terjadi penyusutan gunung es di puncak Jaya, Gunung Jayawijaya, Papua secara signifikan.

Bahkan, ia memprediksi bahwa pada 2025 gunung es yang ada di puncak Jaya akan habis, jika kondisi penyusutan terus terjadi.

"Saat ini, saat penelitian tersebut di tahun 2021, penyusutan ketebalan es di puncak Jayawijaya telah mencapai 23,46 meter. Nah, ini padahal tahun 2010, ketebalannya 31,49 meter," kata Dwikorita dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR dan Badan SAR Nasional, Senin (22/3/2021).

Ia menjelaskan, pada Juni 2010, ketebalan es di puncak Jaya mencapai 31,49 meter. Kemudian, ketebalan es berkurang 5,26 meter dari 2010-2015 dengan rata-rata penyusutan 1,05 meter per tahun.

Dwikorita mengatakan, apabila tidak ada yang menindaklanjutinya, kondisi tersebut bisa semakin parah. Bahkan, ketebalan es di puncak berketinggian 4.884 mdpl itu akan habis.

Pada kesempatan tersebut, Dwikorita menegaskan bahwa penyusutan ketebalan es itu diakibatkan karena adanya perubahan iklim global yang dirasakan dampaknya di Indonesia.

Tak hanya ketebalan es Gunung Jayawijaya yang diprediksi hilang, ia juga memprediksi bahwa akan terjadi kenaikan temperatur hingga mencapai 4 derajat celsius di akhir abad ke-21.

"Padahal peringatan dunia, tidak boleh melampaui 2 derajat celsius kenaikannya. Dan itulah yang mengakibatkan sering terjadinya cuaca ekstrem, karena suhunya semakin panas," jelasnya.

Menurutnya, kondisi cuaca ekstrem ini diakibatkan dari adanya efek gas rumah kaca yang semakin tak terkendali.

Adapun gas rumah kaca, kata dia, banyak dihasilkan dari industri transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil.

"Ini kalau tanpa pengendalian, atau hanya seperti saat ini, maka dari grafik ini menunjukkan, hampir di seluruh pulau di Indonesia, sampai akhir abad ke-21, kenaikan suhu dapat mencapai hampir 4 derajat celsius," ungkapnya.

Untuk itu, ia berharap emisi gas rumah kaca dapat diminimalisasi oleh semua pihak. Apabila hal tersebut dilakukan, maka kurva kenaikan temperatur akan melandai.

Ia mendorong Komisi V DPR untuk membuat program yang sistematis guna mengerem kenaikan suhu. Hal tersebut dinilainya perlu dilakukan untuk mengendalikan efek gas rumah kaca.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/22/19173071/cuaca-ekstrem-bmkg-prediksi-es-di-puncak-jaya-papua-akan-habis-pada-2025

Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke