Hal tersebut disampaikan Ma'ruf di acara seminar nasional dan deklarasi gerakan nasional pendewasaan usia perkawinan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Majelis Ulama Indoesia (MUI), Kamis (18/3/2021).
"Hal yang tidak kalah penting adalah pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil dan anaknya," kata Ma'ruf Amin.
Ma'ruf mengatakan, kesehatan ibu hamil dan anak sebagai dampak perkawinan usia yang tak dewasa akan melahirkan generasi stunting pada anak.
Padahal, saat ini pemerintah tengah memberi perhatian ekstra pada kasus stunting di Tanah Air yang masih menunjukkan angka statistik tinggi, yaitu 27 persen.
Artinya, kata dia, dari setiap 10 anak, tiga di antaranya menderita stunting.
Ma'ruf menjelaskan, stunting dapat dicegah bila anak mendapat nutrisi yang cukup selama 1000 hari pertama kehidupannya, termasuk saat dalam kandungan.
"Pencegahan stunting terkait erat dengan kesehatan ibu dan balita, yang di kemudian hari sangat berpengaruh pada masa depan bangsa ini," kata dia.
Menurut dia, upaya menghasilkan generasi cerdas dan kuat tidak akan tercapai apabila seluruh pihak gagal menurunkan angka stunting.
Sebab, masih tingginya kasus stunting justru akan menjadi beban bangsa di masa yang akan datang.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/18/17305261/wapres-ingatkan-pentingnya-pengetahuan-cegah-stunting-akibat-perkawinan-usia