Salin Artikel

UPDATE: 1.353.834 Kasus Covid-19 serta Seruan Satu Komando Pusat dan Daerah

Angka itu didapatkan setelah ada penambahan 6.808 kasus positif Covid-19 dalam 24 jam.

Menurut catatan pemerintah, sebaran penambahan kasus positif Covid-19 itu terjadi paling tinggi di Jawa Barat dengan 1.894 kasus baru.

Disusul DKI Jakarta dengan 1.437 kasus, Jawa Tengah dengan 548 kasus, Jawa Timur dengan 430 kasus, dan Kalimantan Timur dengan 349 kasus.

Sementara itu, dilaporkan penambahan 9.053 kasus sembuh, sehingga pasien Covid-19 sembuh jumlahnya menjadi 1.169.916 orang.

Kemudian, ada 203 kasus kematian, sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 36.721 orang.

Dari data tersebut, total kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 147.197 kasus. Angka itu setara dengan 10,9 persen dari total kasus konfirmasi positif. 

Hingga kemarin, pemerintah telah memeriksa 10.946.722 spesimen Covid-19 dari 7.290.849 orang.

Satu komando

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah pusat dan daerah harus satu komando dalam penanganan pandemi. Dengan begitu, Indonesia bisa mengatasi pandemi hingga tuntas.

"Untuk itu kita harus tahu, kalau kita mau rapi (dalam penanganan Covid-19) ya kita harus satu komando. Kita harus bisa terima perintah dan koordinasi dalam satu kesatuan komando yang dilakukan," kata Wiku dalam diskusi daring Rabu (3/3/2021).

Wiku mengatakan, semua pihak semestinya bersatu melawan Covid-19, jangan sampai ego sektoral dan daerah justru membuat lupa siapa musuh sebenarnya.

Ia bahkan mengatakan, pemerintahan yang tidak biasa kerja selaras membuat kerusakan lebih berat daripada pandemi itu sendiri.

Karena itu, dia berharap, pemerintah pusat dan daerah bisa bekerja sama untuk bisa menyelesaikan pandemi Covid-19.

"Padahal sebenarnya musuh yang utama itu adalah virusnya. Karena kita enggak biasa bekerja sinkron akhirnya destruksi oleh virus itu menjadi luar biasa dampaknya di kita," ujar Wiku.

Isolasi berlapis

Sementara itu, terkait ditemukannya kasus Covid-19 dengan mutasi B.1.17, Wiku mengatakan satgas telah melakukan isolasi terhadap dua pasien tersebut.

Menurut Wiku, sebenarnya pemerintah sudah membuat sistem pertahanan berlapis untuk mencegah masuknya varian baru virus SARS-CoV-2 tersebut. Namun, jika akhirnya sistem tersebut berhasil ditembus, pemerintah sudah melakukan pencegahan dengan menerapkan isolasi pada masyarakat yang tertular itu.

"Pada intinya Indonesia telah membuat sistem barrier berlapis-lapis, dan jika memang ada kasus varian baru tersebut maka petugas di lapangan segera mengisolasi," katanya.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, varian B.1.1.7 akan lebih cepat menular pada keramaian. Menurut dia, penularan varian baru virus Covid-19 ini mencapai 40 persen hingga 70 persen.

"Ada potensi pada event super spreader atau keramaian akan sangat efektif (menular) itu. Karena 40 sampai 70 persen cepat menular," jelas Dicky.

Karena memiliki tingkat penularan lebih tinggi, Dicky khawatir virus ini dapat meningkatkan tingkat kematian, terutama pada lansia atau orang dengan komorbid.

Namun, menurut Dicky, masyarakat tidak perlu panik. Ia mengatakan, yang penting masyarakat meningkatkan ewaspadaan pada protokol kesehatan.

"Tidak perlu panik, hanya harus sangat waspada, bukan berarti panik. Waspada itu artinya harus memperkuat responsnya, 3T dan 5M dan diperkuat vaksinasinya," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/04/08014901/update-1353834-kasus-covid-19-serta-seruan-satu-komando-pusat-dan-daerah

Terkini Lainnya

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Nasional
Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasional
PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

Nasional
Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Nasional
Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi 'May Day' 1 Mei Besok

Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi "May Day" 1 Mei Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke