Salin Artikel

Wapres Sebut GeNose merupakan Inovasi Anak Bangsa yang Harus Didukung

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro di kediaman dinas, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/3/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Ma'ruf menerima laporan terkait alat penapisan atau screening Covid-19, GeNose, buatan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ma'ruf menilai, penemuan GeNose merupakan kemajuan bangsa yang harus didukung.

"Ini merupakan satu kemajuan dari anak bangsa kita, karena memang sangat diperlukan," kata Ma'ruf seusai menerima Bambang.

Sementara itu, Bambang mengatakan, GeNose merupakan inovasi yang dapat digunakan di berbagai tempat.

Misalnya di kantor, pabrik, alat transportasi, hingga acara-acara tertentu.

"Sehingga pekerjaan sehari-hari maupun kegiatan hanya akan dihadiri orang-orang yang sudah terbukti negatif (Covid-19)," kata Bambang.

"Seperti kata Pak Wapres, ini adalah inovasi anak bangsa yang harus selalu dipromosikan dan yang penting bisa diproduksi dalam jumlah besar," tutur dia.

Bambang menjelaskan cara kerja GeNose, yakni dengan memeriksa melalui embusan napas.

Ia mengatakan, dalam napas seseorang terdapat suatu senyawa yang dapat membedakan apakah terpapar Covid-19 atau tidak.

"Dari situ, dengan metode kecerdasan artifisial dilakukan analisis terhadap embusan napas. Dalam waktu kurang dari 1 menit setelah embusan napas dimasukkan sistem, maka akan ketahuan apakah dia positif atau negatif," kata dia.

Bambang berharap penggunaan GeNose dapat berjalan optimal. Terutama dalam mendukung tercapainya kekebalan kelompok atau herd imunity melalui vaksinasi.

"Kita harus disiplin menerapkan 3M, pemerintah melakukan 3T, salah satunya testing termasuk screening, dan GeNose memiliki peranan penting di situ," ucap Bambang.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/02/16171331/wapres-sebut-genose-merupakan-inovasi-anak-bangsa-yang-harus-didukung

Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke