Salin Artikel

Ini 5 Nama yang Disebut Terlibat Kudeta di Tubuh Partai Demokrat

Melakui kanal YouTube Agus Yudhoyono, Senin (1/2/2021) kemarin, AHY menggelar konferensi pers dan menyebut ada lima aktor dibalik upaya makar tersebut.

AHY menyebut empat orang terduga pelaku adalah anggota dan mantan anggota Partai Demokrat.

Sementara satu orang lainnya merupakan pihak yang berada di luar partai, namun, memegang jabatan fungsional di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Sampai Selasa (2/2/2021 hari ini, terdapat lima nama yang diduga sebagai aktor dibalik kudeta di tubuh Partai Demokrat, siapa saja?

1. Moeldoko

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi orang pertama yang disebut sebagai aktor dibalik upaya kudeta di tubuh Partai Demokrat.

Nama Moeldoko, disebut oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, pada Senin (1/2/2021) sore, kemarin.

Moeldoko disebut oleh Herzaky sebagai orang yang bertemu dengan para kader Partai Demokrat yang menjadi saksi.

"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepekimpinan Partai Demokrat secara inskontitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," sebut Herzaky dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Moeldoko sendiri dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki pada 17 Januari 2018.

Sepanjang kariernya Moeldoko pernah menjadi Kepala Staf TNI AD dari 20 Mei hingga 30 Agustus 2013.

Setelah menyelesaikan tugasnya, di tahun yang sama ia diangkat oleh presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Panglima TNI.

2. Marzuki Alie

Nama berikutnya yang terseret adalah Mantan Ketua DPR periode 2019-2014 Marzuki Alie. Marzuki termasuk orang lama di Partai Demokrat.

Marzuki disebut sebagai salah satu aktor dibalik upaya kudeta di tubuh Partai Demokrat oleh Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik melalui pesan singkat pada Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Dilansir dari laman pribadinya, www.marzukialie.com, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dibtahun 2013-2015, kemudian juga menjadi Wakil Ketua Dewan Pembuna Partai Demokrat di tahun 2010-2013.

Marzuki juga aktif menjadi anggota tim kampanye SBY-JK di tahun 2004 dan SBY-Budiono pada tahun 2009.

Ia pernah bersaing dengan Anas Urbaningrum dalam perebutan kursi Ketua Umum Partai Demokrat pada 2010 silam.

Saat ini Marzuki menjabat sebagai Rektor Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang.

3. Muhammad Nazaruddin

Hari ini melalui pesan singkat pada Kompas.com, politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik, menyebut Nazaruddin sebagai salah satu aktor upaya perebutan kepemimpinan si tubuh Partai Demokrat.

Nazaruddin sendiri adalah mantan pejabat penting di struktural Partai Demokrat: Bendahara Umum Partai Demokrat.

Nama Nazaruddin akrab dengan beberapa kasus korupsi di Indonesia. Ia divonis bersalah dan dijatuhi hukuman 4 tahun dan 10 bulan penjara serta denda Rp.209 juta subsider 4 bulan kurungan penjara oleh Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta pada 2012 silam, dalam kasus korupsi Wisma Atlet.

Nazaruddin juga kembali dijatuhui vonis setelah dianggap bersalah dalam kasus penerimaan gratifikasi dan pencucian uang. Ia dijatuhu hukuman oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor hukuman pidana 7 tahun penjara dan denda Rp 1 mikiar subsider 1 tahun kurungan.

Pada perkara tersebut Nazaruddin didajwa menerima gratifikasi dari PT Dura Graha Indah dan PT Nindya Karya untuk sejumlah proyek di sektor pendidikan dan kseheatan dengan jumlah mencapai Rp 40,37 miliar.

Nazaruddin baru menghirup udara bebas pada 13 Agustus 2020 lalu.

4. Jhoni Allen

Anggota Komisi V DPR, Jhoni Allen juga disebut berperan dalam upaya kudeta Ketua Umum Partai Demokrat.

Nama Jhoni disebut oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra melalui sambungan telefon pada Kompas.com Selasa (2/2/2021) siang tadi.

Jhoni adalah anggota Fraksi Partai Demokrat, yang terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Utara II.

Sebelumnya, Jhoni juga sempat menjadi anggota DPR dari Partai Demokrat periode 2004-2009.

Pada tahun 2014 ia pernah diperiksa sebagai saksi kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang yang menjerat mantan Ketua Umum Pratai Demokrat Anas Urbaningrum.

5. Darmizal

Darmizal juga disebut sebagai aktor yang mengupayakan kudeta di tubuh Partai Demokrat.

Namanya disebut okeh Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik pada pesan singkat yang diterima oleh Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Darmizal sendiri pernah menjadi Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, lalu memilih mundur dan menjadi Ketua Umum Relawan Jokowi pada 6 Mei 2018 silam.

dikutip dari Kompas.tv, setelah Presiden Jokowi terpilih untuk kedua kalinya, Darmizal sempat diusulkan menjadi salah satu menteri di kabinet Jokowi. Usulan itu disampaikan oleh Pembuna Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD PD) Hency Luntungan.

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/02/16134821/ini-5-nama-yang-disebut-terlibat-kudeta-di-tubuh-partai-demokrat

Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke