JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti sempat melontarkan candaan kepada Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo. Peristiwa itu terjadi di sela konferensi pers sesuai pertemuan antara PP Muhammadiyah dan Sigit, Jumat (29/1/2021).
Awalnya, Mu’ti menyampaikan bahwa Polri sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga Muhammadiyah.
Ia kemudian berseloroh soal iuran anggota dan mengatakan Sigit tak perlu menjadi anggota Muhammadiyah.
“Kami memang menyampaikan, Pak Kapolri tidak perlu menjadi anggota Muhammadiyah karena untuk menjadi anggota Muhammadiyah harus bayar iuran,” tutur Mu’ti, dikutip melalui siaran akun Youtube Kompas TV, Jumat.
“Walaupun, Beliau siap juga,” imbuhnya sambil tertawa.
Dalam pertemuan itu, Mu'ti menyampaikan dukungan Muhammadiyah atas program-program Sigit. Salah satunya soal pendekatan yang lebih humanis dan merakyat.
Di samping itu, Mu’ti menuturkan, pihaknya juga mendukung program Sigit terkait moderasi beragama.
“Jadi Pak Kapolri menyatakan bahwa moderasi itu adalah program yang akan beliau kembangkan, bukan program deradikalisasi,” ujar dia.
Sementara, Sigit mengungkapkan, kunjungannya itu dilakukan dalam rangka silaturahmi. Selain itu, Polri juga ingin bersinergi dengan Muhammadiyah.
“PP Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Muslim terbesar yang sudah berdiri sebelum kemerdekaan yaitu di tahun 1912, tentunya adalah kewajiban kami dari kepolisian untuk sowan,” ungkap Sigit.
Pertemuan ini merupakan agenda kedua Sigit setelah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (27/1/2021).
Sebelumnya, Kamis (29/1/2021), Sigit bertemu dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Sigit menjadi Kapolri ke-25 menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari 2021.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/29/22234791/kelakar-abdul-muti-soal-kesiapan-kapolri-listyo-sigit-jadi-anggota