Salin Artikel

Presiden Jokowi: Literasi Ekonomi Syariah Indonesia Masih Rendah

Ia menyebut, rendahnya literasi ekonomi syariah di Tanah Air masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.

Hal ini Jokowi sampaikan dalam acara Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Peresmian Barand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1/2021).

"Indeks literasi ekonomi syariah Indonesia masih rendah, 16,2 persen, ini masih rendah. Masih banyak ruang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, masih banyak peluang untuk dapat dioptimalkan," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, ekonomi syariah memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Pengembangan ekonomi syariah bahkan tidak hanya dilakukan oleh negara dengan mayoritas penduduk muslim, tetapi juga negara-negara lain seperti Jepang, Thailand, Inggris, hingga Amerika Serikat.

Oleh karenanya, Jokowi meminta agar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional diakselerasi.

"Kita harus mempersiapkan diri sebagai pusat rujukan ekonomi syariah global," ujarnya.

Jokowi pun menginstruksikan agar penataan rantai nilai halal pada sektor riil yang mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus dilakukan. Ia juga ingin ekonomi kreatif terus dikembangkan.

Ia mengatakan, pemerintah kini tengah berupaya memperkuat industri keuangan syariah dengan membangun bank syariah terbesar di Indonesia. Bank tersebut ditargetkan akan selesai pada Febuari mendatang.

"Kita mengembangkan bank wakaf mikro di berbagai tempat dan memperkuat lembaga zakat infak, sedekah, dan badan wakaf untuk mendukung pemberdayaan ekonomi umat," kata Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/25/12413271/presiden-jokowi-literasi-ekonomi-syariah-indonesia-masih-rendah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke