Hal tersebut disampaikan Ma'ruf dalam acara webinar Dialog Indonesia Inklusif secara virtual, Kamis (14/1/2021).
"Tugas penting yang harus segera dituntaskan adalah menyusun data nasional penyandang disabilitas yang terintegrasi, yang menggambarkan keseluruhan populasi dengan ragam disabilitas, dan karakteristik dari masing-masing disabilitas," ujar Ma'ruf.
Dari laporan yang diterimanya, saat ini terdapat beberapa sumber data di beberapa kementerian dan lembaga terkait penyandang disabilitas tersebut.
Antara lain data Susenas 2018 di Badan Pusat Statistik (BPS), Data Riskesdas 2018 di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan data Kementerian Sosial (Kemensos) 2021.
Menurut data yang dihimpun oleh Kemensos melalui Sistem Informasi Manajemen Penyandang Disabilitas (SIMPD) hingga tanggal 13 Januari 2021, kata dia, jumlah penyandang disabilitas yang terdata ada sebanyak 209.604 orang.
"Dengan tertatanya sistem pendataan disabilitas, maka kebijakan dan perencanaan program disabilitas akan lebih tepat sasaran sehingga mampu mengakomodasi kebutuhan dan hak-hak penyandang disabilitas," ucap dia.
Terlebih, hal tersebut integrasi data juga merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 70 tahun 2019 tentang Perencanaan, Penyelenggaran, dan Evaluasi terhadap Penghormatan dan Pemenuhan Hak penyandang Disabilitas.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/14/16152821/wapres-maruf-minta-integrasi-data-penyandang-disabilitas