Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Menanti Kapolri Pilihan Jokowi

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021.

Sesuai undang-undang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus menyetor nama pengganti Idham ke DPR RI paling lambat 20 hari sebelum masa jabatan Idham berakhir.

Meski tinggal menghitung hari, hingga saat ini belum ada tanda-tanda Jokowi akan menentukan siapa yang akan menggantikan Idham Azis untuk menduduki posisi Kapolri.

Namun, Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyatakan, Jokowi telah mengantongi nama calon Kapolri yang akan menggantikan Idham. Menurut mantan Panglima TNI ini, Presiden akan segera mengirim nama calon Kapolri ke DPR dalam waktu dekat.

Dari Kabareskrim hingga Kabaharkam

Meski Istana masih merahasikan sosok pengganti Idham, sejumlah nama yang dikabarkan akan menjadi Trunojoyo I sudah beredar luas. Ada beberapa nama yang disebut memiliki kans untuk memimpin Korps Bhayangkara. Dari sejumlah nama yang beredar, ada empat nama yang diprediksi berpotensi menduduki posisi Kapolri.

Mereka adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto.

Empat perwira tinggi tersebut disebut-sebut bakal berebut simpati Jokowi agar bisa menjadi orang nomor satu di Mabes Polri.

Boy Rafli merupakan alumni Akademi Kepolisian angkatan 1988. Mantan Kadiv Humas Polri ini disebut berpeluang besar menggantikan Idham.

Namun Listyo Sigit juga dikabarkan menjadi calon kuat. Mantan Kapolres Solo ini pernah menjadi ajudan Presiden Jokowi di periode pertama.

Kandidat kuat berikutnya yang tak kalah kuat adalah Komjen Pol Gatot Eddy Pramono. Wakapolri lulusan Akpol 1988 ini disebut berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelum menjadi Wakapolri, Gatot merupakan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Selain tiga nama di atas, Komjen Pol Agus Andrianto juga disebut berpeluang menduduki posisi Kapolri. Sama seperti Gatot, lulusan Akpol 1989 yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri ini juga berpengalaman dalam bidang reserse.

Pekerjaan rumah dan tantangan

Siapapun Kapolri pilihan Jokowi, sejumlah pekerjaan rumah sudah menanti. Setidaknya ada dua kasus besar yang akan diwariskan Idham Azis.

Pertama kasus penyerangan dan pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tenggara. Pembantaian yang diduga dilakukan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersebut hingga saat ini belum menemui titik terang. Kepolisian belum berhasil menangkap para pelaku yang diduga adalah MIT pimpinan Ali Kolara.

Sementara kasus kedua terkait penembakan yang menewaskan enam laskar Front Pembela Islam (FPI). Kasus kematian enam anggota laskar FPI yang penuh kontroversi ini akan menjadi pekerjaan rumah Kapolri pilihan Jokowi.

Publik menunggu penyelesaian kasus ini. Langkah Polri dalam menuntaskan kasus ini akan mempengaruhi kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Kapolri baru diharapkan bisa segera melakukan konsolidasi internal agar bisa lebih fokus menuntaskan kasus ini.

Surplus Pati dan Kombes di tubuh Polri juga akan menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Kapolri baru pilihan Jokowi.

Kapolri yang baru harus mampu menata ulang struktur di internal Polri agar lebih seimbang. Polri tak bisa lagi hanya menebar anggotanya untuk berkarier di luar institusi Polri. Apalagi di tengah kritik terhadap Polri yang banyak menduduki jabatan publik dan posisi strategis di luar tubuh Polri.

Tak hanya warisan kasus dan manajemen internal yang akan menjadi pekerjaan rumah, sejumlah tantangan juga sudah menanti Kapolri pilihan Jokowi. Salah satunya mengembalikan kepercayaan publik bahwa Polri profesional, independen dan tidak menjadi alat kekuasaan. Juga mengedepankan keadilan bagi masyarakat yang mencari keadilan.

Tantangan lainnya yang tak kalah berat adalah melawan radikalisme dan terorisme. Juga menekan angka kekerasan atas nama agama yang masih menjadi ancaman. Kapolri baru diharapkan mampu mengedepankan nilai-nilai toleransi dan keberagaman dalam penanganan kasus-kasus berbasis SARA, khususnya agama.

Siapa Kapolri pilihan Jokowi? Dari sejumlah nama, siapa yang paling kuat? Benarkah ada persaingan di tubuh Polri terkait posisi Kapolri ini? Lalu apa saja tantangan yang akan dihadapi Kapolri bar uke depan?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (6/1/2021), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/06/10542321/menanti-kapolri-pilihan-jokowi

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Nasib Korban Gagal Ginjal Tak Menentu, Kementerian Saling Lempar soal Dana Santunan

Nasib Korban Gagal Ginjal Tak Menentu, Kementerian Saling Lempar soal Dana Santunan

Nasional
Menpan RB Tegaskan Ada Sanksi jika Pejabat dan ASN Langgar Larangan Buka Bersama

Menpan RB Tegaskan Ada Sanksi jika Pejabat dan ASN Langgar Larangan Buka Bersama

Nasional
Kronologi Anggota TNI AL Diduga Dipukul 'Pak Ogah' di Cilandak

Kronologi Anggota TNI AL Diduga Dipukul "Pak Ogah" di Cilandak

Nasional
Aturan Lama Jam Kerja dan Lembur dalam UU Cipta Kerja

Aturan Lama Jam Kerja dan Lembur dalam UU Cipta Kerja

Nasional
Guru Besar Hukum Internasional Ungkap 4 Alasan Timnas U-20 Israel Bisa Berlaga di Indonesia

Guru Besar Hukum Internasional Ungkap 4 Alasan Timnas U-20 Israel Bisa Berlaga di Indonesia

Nasional
Kontras: Dukungan Budi Gunawan Bisa Disalahgunakan Jadi Instruksi Menangkan Prabowo

Kontras: Dukungan Budi Gunawan Bisa Disalahgunakan Jadi Instruksi Menangkan Prabowo

Nasional
'White Magic'

"White Magic"

Nasional
Wamenkumham Polisikan Keponakan yang Diduga Pakai Namanya untuk Minta Uang

Wamenkumham Polisikan Keponakan yang Diduga Pakai Namanya untuk Minta Uang

Nasional
Larangan Buka Puasa Bersama dan Harapan Jokowi agar ASN Berpola Hidup Sederhana

Larangan Buka Puasa Bersama dan Harapan Jokowi agar ASN Berpola Hidup Sederhana

Nasional
Deklarasi Koalisi Perubahan Berulang Kali Gagal, Urusan Cawapres Anies Diduga Masih Alot

Deklarasi Koalisi Perubahan Berulang Kali Gagal, Urusan Cawapres Anies Diduga Masih Alot

Nasional
Jokowi Diminta Tegur Budi Gunawan karena Beri Sinyal Dukungan ke Prabowo

Jokowi Diminta Tegur Budi Gunawan karena Beri Sinyal Dukungan ke Prabowo

Nasional
Kejanggalan Putusan Tunda Pemilu PN Jakpus yang Jadi Pintu Masuk KPU Tambah Memori Banding...

Kejanggalan Putusan Tunda Pemilu PN Jakpus yang Jadi Pintu Masuk KPU Tambah Memori Banding...

Nasional
Puasa Napas Peradaban

Puasa Napas Peradaban

Nasional
Budi Gunawan 'Endorse' Prabowo, Nasdem Minta Tahu Diri, Demokrat Ingatkan Tak Jegal-menjegal

Budi Gunawan "Endorse" Prabowo, Nasdem Minta Tahu Diri, Demokrat Ingatkan Tak Jegal-menjegal

Nasional
KASN Ungkap Bentuk Pelanggaran Netralitas ASN Saat Tahun Politik

KASN Ungkap Bentuk Pelanggaran Netralitas ASN Saat Tahun Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke