Salin Artikel

Menanti Kapolri Pilihan Jokowi

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021.

Sesuai undang-undang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus menyetor nama pengganti Idham ke DPR RI paling lambat 20 hari sebelum masa jabatan Idham berakhir.

Meski tinggal menghitung hari, hingga saat ini belum ada tanda-tanda Jokowi akan menentukan siapa yang akan menggantikan Idham Azis untuk menduduki posisi Kapolri.

Namun, Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyatakan, Jokowi telah mengantongi nama calon Kapolri yang akan menggantikan Idham. Menurut mantan Panglima TNI ini, Presiden akan segera mengirim nama calon Kapolri ke DPR dalam waktu dekat.

Dari Kabareskrim hingga Kabaharkam

Meski Istana masih merahasikan sosok pengganti Idham, sejumlah nama yang dikabarkan akan menjadi Trunojoyo I sudah beredar luas. Ada beberapa nama yang disebut memiliki kans untuk memimpin Korps Bhayangkara. Dari sejumlah nama yang beredar, ada empat nama yang diprediksi berpotensi menduduki posisi Kapolri.

Mereka adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto.

Empat perwira tinggi tersebut disebut-sebut bakal berebut simpati Jokowi agar bisa menjadi orang nomor satu di Mabes Polri.

Boy Rafli merupakan alumni Akademi Kepolisian angkatan 1988. Mantan Kadiv Humas Polri ini disebut berpeluang besar menggantikan Idham.

Namun Listyo Sigit juga dikabarkan menjadi calon kuat. Mantan Kapolres Solo ini pernah menjadi ajudan Presiden Jokowi di periode pertama.

Kandidat kuat berikutnya yang tak kalah kuat adalah Komjen Pol Gatot Eddy Pramono. Wakapolri lulusan Akpol 1988 ini disebut berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelum menjadi Wakapolri, Gatot merupakan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Selain tiga nama di atas, Komjen Pol Agus Andrianto juga disebut berpeluang menduduki posisi Kapolri. Sama seperti Gatot, lulusan Akpol 1989 yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri ini juga berpengalaman dalam bidang reserse.

Pekerjaan rumah dan tantangan

Siapapun Kapolri pilihan Jokowi, sejumlah pekerjaan rumah sudah menanti. Setidaknya ada dua kasus besar yang akan diwariskan Idham Azis.

Pertama kasus penyerangan dan pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tenggara. Pembantaian yang diduga dilakukan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersebut hingga saat ini belum menemui titik terang. Kepolisian belum berhasil menangkap para pelaku yang diduga adalah MIT pimpinan Ali Kolara.

Sementara kasus kedua terkait penembakan yang menewaskan enam laskar Front Pembela Islam (FPI). Kasus kematian enam anggota laskar FPI yang penuh kontroversi ini akan menjadi pekerjaan rumah Kapolri pilihan Jokowi.

Publik menunggu penyelesaian kasus ini. Langkah Polri dalam menuntaskan kasus ini akan mempengaruhi kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Kapolri baru diharapkan bisa segera melakukan konsolidasi internal agar bisa lebih fokus menuntaskan kasus ini.

Surplus Pati dan Kombes di tubuh Polri juga akan menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Kapolri baru pilihan Jokowi.

Kapolri yang baru harus mampu menata ulang struktur di internal Polri agar lebih seimbang. Polri tak bisa lagi hanya menebar anggotanya untuk berkarier di luar institusi Polri. Apalagi di tengah kritik terhadap Polri yang banyak menduduki jabatan publik dan posisi strategis di luar tubuh Polri.

Tak hanya warisan kasus dan manajemen internal yang akan menjadi pekerjaan rumah, sejumlah tantangan juga sudah menanti Kapolri pilihan Jokowi. Salah satunya mengembalikan kepercayaan publik bahwa Polri profesional, independen dan tidak menjadi alat kekuasaan. Juga mengedepankan keadilan bagi masyarakat yang mencari keadilan.

Tantangan lainnya yang tak kalah berat adalah melawan radikalisme dan terorisme. Juga menekan angka kekerasan atas nama agama yang masih menjadi ancaman. Kapolri baru diharapkan mampu mengedepankan nilai-nilai toleransi dan keberagaman dalam penanganan kasus-kasus berbasis SARA, khususnya agama.

Siapa Kapolri pilihan Jokowi? Dari sejumlah nama, siapa yang paling kuat? Benarkah ada persaingan di tubuh Polri terkait posisi Kapolri ini? Lalu apa saja tantangan yang akan dihadapi Kapolri bar uke depan?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (6/1/2021), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/06/10542321/menanti-kapolri-pilihan-jokowi

Terkini Lainnya

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke