Salin Artikel

Dokter Reisa Sebut Ikut Vaksinasi bagi Nakes adalah Kesadaran Profesional

Ia meminta agar tenaga kesehatan mengingat kembali janji dan sumpah profesi untuk membaktikan hidup pada kepentingan kemanusiaan.

"Ingat janji dan sumpah profesi kita untuk membaktikan hidup guna kepentingan perikemanusiaan, di sini termasuk mengutamakan keselamatan," kata Reisa dalam konferensi pers, Senin (4/1/2021).

Selain itu, ia juga berpesan kepada para tenaga kesehatan untuk melindungi keselamatan rekan sejawat, pasien dan masyarakat.

Reisa menyebut, salah satunya dengan mengikuti vaksinasi yang merupakan tanda kesadaran profesional melindungi diri dan orang lain.

"Melindungi diri kita dengan cara mendapatkan vaksinasi adalah kesadaran profesional dan melindungi teman sejawat, pasien, bahkan keluarga kita adalah kewajiban moral," ujarnya.

Ia menambahkan, lebih dari 100.000 pasien Covid-19 saat ini tengah menunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Sementara, 500 tenaga kesehatan gugur selama 10 bulan masa pandemi di Indonesia.

"Hilangnya tenaga kesehatan ini dinilai sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan sistem kesehatan dalam negeri terancam kolaps. Padahal untuk melahirkan seorang tenaga kesehatan butuh 4 sampai 7 tahun," ucap dia.

Oleh karena itu, Reisa berharap agar tenaga kesehatan tidak ragu dalam mengambil keputusan untuk mengikuti vaksinasi.

Hal ini karena menurut dia, vaksin-vaksin sebelumnya sudah terbukti manjur melindungi diri dan mengeradikasi penyakit menular.

Ia memberi contoh salah satu vaksin yaitu vaksin polio yang menggunakan metode berbasis inactivated virus atau virus yang tidak aktif.

Metode itu, kata dia, sudah dikenal selama ratusan tahun tepatnya sejak adanya vaksin rabies.

"Bahkan Agustus tahun lalu, kita merayakan enyah polio dari Afrika. Dan kita, bangsa Indonesia berjasa besar dalam hal ini, karena vaksin dengan platform inactivated virus ini adalah buatan PT Bio Farma," ungkap Reisa.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/05/20121181/dokter-reisa-sebut-ikut-vaksinasi-bagi-nakes-adalah-kesadaran-profesional

Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke