Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam webinar bertajuk "Refleksi Awal Tahun 2021 Kaukus Perempuan Parlemen RI" secara daring, Senin (4/1/2021).
"Kita lihat bahwa dukungan yang diberikan pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional secara langsung ataupun tidak langsung, pasti itu adalah targetnya perempuan," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mencontohkan, salah satu program pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta rumah tangga.
Menurut Sri Mulyani, program tersebut diterima lebih dari 90 persen perempuan sebagai kepala keluarga.
"Kalau kita diberikan dana ini tergantung dari jumlah anggota keluarganya untuk menyekolahkan anaknya, untuk bisa melakukan imunisasi, ibu hamil, maka uang itu harus dipegang oleh perempuan," ujarnya.
Tak hanya PKH, Sri mengatakan, program pemerintah lainnya yang melibatkan peran perempuan adalah kartu sembako, BLT Dana Desa dan bantuan beras.
Ia mengatakan, tujuan dari program tersebut untuk membantu rumah tangga masyarakat dapat bertahan dan bangkit di tengah pandemi Covid-19.
"Karena mereka (perempuan) harus bekerja di rumah, harus tinggal di rumah, maka mereka harus bisa bertahan dan terus bangkit kembali," ucapnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, konstribusi perempuan juga tampak di bidang UMKM. Dari data yang jadi acuan Sri Mulyani, sebesar 53,76 persen UMKM dimiliki perempuan.
Hal ini, kata Sri, berkonstribusi pada pencapaian Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61 persen, investasi 60 persen dan ekspor 14,4 persen.
"Kekuatan inilah yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/04/19355391/sri-mulyani-pemulihan-ekonomi-nasional-targetkan-peran-perempuan