Salin Artikel

Jelang Pencoblosan, Anggota Komisi II Minta Bawaslu Kawal Ketat Masa Tenang Pilkada 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar Zulfikar Arse meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengawal ketat situasi masa tenang Pilkada 2020.

Menurut dia, masa tenang merupakan waktu-waktu rawan terjadi kecurangan menjelang hari pencoblosan Pilkada.

"Kita harus berani pastikan perilaku curang, titip ke Bung Bagja (anggota Bawaslu), masa tenang itu dalam kenyataannya tidak tenang, justru ribut menyelusup ke sana ke mari untuk melakukan praktik dengan berbagai modusnya," kata Zulfikar dalam diskusi bertajuk "Masalah dan Tantangan Pilkada Serentak" secara virtual, Jumat (4/12/2020).

Zulkifli juga mengatakan, pelaksanaan Pilkada 2020 di tengah pandemi ini harus berlangsung damai dan melindungi kesehatan masyarakat dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19

Oleh karenanya, ia meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) ke petugas KPPS.

"Saya dengar banyak APD-nya belum ada, tolong cek ke KPU," ujarnya.

Lebih lanjut, Zulfikar meminta, penyelenggara Pilkada, Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI-Polri dapat profesional menjalankan tugas selama pelaksanaan Pilkada 2020.

Selain itu, ia juga berharap, para pemilih menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2020.

"Jangan kita cederai, kita rusak election kita dengan tindakan tindakan curang. Pemilih gunakan hak pilih, jadilah pemilih yang merdeka," pungkasnya.

Untuk diketahui, Pilkada 2020 digelar di 270 wilayah, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Semula, hari pemungutan suara Pilkada akan digelar pada 23 September. Namun, akibat wabah Covid-19, hari pencoblosan diundur hingga 9 Desember 2020.

Adapun, masa kampanye sudah dimulai sejak 26 September juga akan segera berakhir pada 5 Desember 2020. Kemudian, masa tenang Pilkada dimulai pada 6-8 Desember 2020.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/05/07434131/jelang-pencoblosan-anggota-komisi-ii-minta-bawaslu-kawal-ketat-masa-tenang

Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke