Salin Artikel

IBC: DPR Tiap Tahun Sama, Rencana Tinggi tetapi Minim Realisasi

Ia menyebut, DPR selalu memiliki banyak rencana, tetapi minim realisasinya. Hal ini terwujud dari target program legislasi nasional (prolegnas) yang tidak mencerminkan kapasitas dan waktu sidang DPR.

"Kami melihat bahwa problem legislasi DPR ini kan dalam konteks target terus kemudian rencananya selalu dibuat tinggi. Masalahnya setiap tahun selalu sama, rencana tinggi tapi minim realisasinya, rendah," kata Roy dalam webinar bertajuk "Potret Kinerja Legislasi 2021 di Tengah Ancaman Pandemi Dan Kemunduran Demokrasi" Selasa (24/11/2020).

Roy menyebutkan bahwa target prolegnas DPR selalu di atas 30-50 RUU setiap tahunnya. Namun, ia menilai, pada praktiknya DPR tidak bisa menjawab ekspektasi tersebut.

Roy mengakui bahwa penyusunan prolegnas tidak hanya usulan DPR. Ada juga yang berasal dari Pemerintah dan juga pertimbangan DPD.

"Tapi kan seharusnya problem-problem itu sudah harus mulai ditepis dan mulai ada satu perencanaan yang lebih realistis dengan melihat kapasitas DPR, termasuk juga waktu sidang," jelasnya.

Selain itu, ia juga menilai partisipasi publik terhadap rancangan undang-undang (RUU) yang masih minim.

Roy mengungkapkan masih banyaknya publik yang belum bisa mengakses informasi mengenai RUU termasuk hasil akhir pembahasan. Padahal, kata dia, dukungan anggaran legislasi selalu cukup setiap tahunnya.

IBC sendiri mencatat bahwa DPR setiap tahun menganggarkan kegiatan pembuatan RUU baik pengusulan, penyusunan, pembahasan, dan penetapan dengan dukungan badan keahlian sebesar Rp 314,4 miliar atau 6 persen dari total anggaran DPR.

"Namun kita lihat di situ, realisasi dari DPR masih jauh banget. Bahkan tidak sampai 50 persen yaitu 48 persen dari total anggaran legislasi tiap tahunnya," ungkap Roy.

Ia melanjutkan, hal ini membuktikan bahwa ada masalah dalam perencanaan anggaran legislasi. Oleh karena itu, Roy berharap terkait perencanaan anggaran legislasi yang dibuat sebaik mungkin, terutama melibatkan partisipasi publik.

Di sisi lain, Roy juga mengingatkan, target Prolegnas ke depan harus dibuat lebih realistis dengan memperhitungkan dampak pandemi.

Selain itu, Prolegnas juga dinilai harus mengutamakan RUU yang mendukung percepatan perbaikan tata kelola keuangan negara, layanan publik, masyarakat adat.

"Misalnya RUU HPKD, RUU SPPN, RUU Otsus Provinsi Papua," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus melaporkan, DPR baru mengesahkan tiga RUU dari 37 RUU prioritas tahun 2020.

Menurut dia, hal ini menunjukkan adanya kecenderungan DPR memprioritaskan RUU yang memiliki kepentingan politik.

"Misalnya kita bisa catat RUU Cipta Kerja, dan RUU Minerba. Dua contoh ini sekaligus ingin mengatakan bahwa kalau kita mengatakan DPR ini malas, sesungguhnya itu tidak tepat banget. Karena faktanya RUU Ciptaker dengan ratusan pasal saja bisa selesaikan tidak sampai satu tahun," ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/24/19023881/ibc-dpr-tiap-tahun-sama-rencana-tinggi-tetapi-minim-realisasi

Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke