Hal tersebut disampaikan Kurniasih menanggapi pemeriksaan terkait Covid-19 menurun dalam beberapa hari terakhir.
"Apalagi Indonesia masih tertinggal jauh dalam jumlah pengujian atau tes per 1 juta penduduk dibanding negara-negara lain," kata Kurniasih saat dihubungi, Selasa (3/11/2020).
Kurniasih mengatakan, pemerintah seharusnya melakukan pemeriksaan Covid-19 lebih masif, karena masyarakat banyak melakukan aktivitas di luar rumah saat libur panjang akhir Oktober 2020 yang lalu.
"Dan harus diwaspadai potensi penyebaran dan infeksi yang besar karena aktivitas warga yang banyak keluar di saat libur panjang dan penuhnya kawasan hiburan dan rekreasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Kurniasih mengingatkan, Indonesia saat ini menempati posisi ke-19 di dunia terkait kasus Covid-19. Indonesia juga berperingkat ke-4 di Asia.
Oleh karenanya, ia meminta, pemerintah fokus dalam menangani kasus Covid-19 dan tak terganggu dengan urusan lain.
"Apalagi kalau kemudian lebih banyak fokus pada vaksin yang masih perlu waktu, seharusnya jumlah pengujian spesimen lebih ditingkatkan dan 3T harus lebih diintensifkan," pungkasnya.
Untuk diketahui, data pemeriksaan terkait Covid-19 dalam beberapa hari terakhir semakin menurun.
Penurunan ini terlihat dari jumlah spesimen dan jumlah orang yang diperiksa secara harian.
Dalam beberapa hari terakhir, jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 berada di bawah target 30.000 spesimen per hari yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan catatan Kompas.com, sejak Jumat (30/10/2020) hingga Senin (2/11/2020) ini, pemeriksaan spesimen terlihat menurun dari hari-hari sebelumnya yang berhasil melampaui target.
Pada 30 Oktober pemerintah memeriksa 24.854 spesimen, 31 Oktober sebanyak 29.001 spesimen, 1 November 23.208 spesimen, dan 2 November 26.661 spesimen.
https://nasional.kompas.com/read/2020/11/03/21290971/anggota-dpr-minta-pemerintah-lebih-masif-lakukan-tes-covid-19