"Saat ini kita tidak merasa khawatir seperti saat bulan September lalu. Karena saat ini untuk ketersediaan kamar itu cukup," kata Tugas dalam Live Streaming Update RS Darurat Covid-19: Tren Pasca Libur Panjang, Senin (2/11/2020).
Ia meyakini ketersediaan tersebut karena melihat tingkat hunian kamar di Wisma Atlet yang menurun hingga awal November 2020.
Berdasarkan laporannya, untuk Tower 4 dan 5 di Wisma Atlet tingkat huniannya saat ini turun menjadi 23,4 persen. Artinya, kata dia, masih ada sekitar 76 persen kamar yang belum terisi.
"Juga di Tower 6 dan 7 untuk perawatan ringan dan sedang, ini juga tingkat huniannya kan 36,3 persen. Artinya ini masih ada 63 sekian persen tercukupi kalau misalnya ada yang dirawat lagi," jelasnya.
Ketersediaan kamar ini, menurut Tugas, juga dikarenakan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat di DKI Jakarta.
Ia menjelaskan, PSBB DKI berpengaruh terhadap menurunnya tingkat hunian di Wisma Atlet.
"Kalau kita lihat dengan diberlakukannya PSBB di DKI khususnya, kita lihat juga angka penurunan terjadi di berbagai wilayah terutama di zona merah katakanlah. Terlihat adanya penurunan," kata Tugas.
Selain itu, di sisi lain, ia melihat adanya tren positif akan kesadaran masyarakat terhadap disiplin jalankan protokol kesehatan.
Jika hal ini terus dilakukan, kata dia, dapat menurunkan satu rantai penularan Covid-19. Ia berharap kesadaran masyarakat untuk disipilin protokol kesehatan dilakukan dengan baik.
https://nasional.kompas.com/read/2020/11/02/22024391/usai-liburan-ketersediaan-kamar-di-rs-darurat-covid-19-wisma-atlet-masih