Salin Artikel

Kata Wapres, Pariwisata Halal Bukan Berarti Mensyariatkan Destinasi Wisata

Indonesia, kata Ma'ruf, memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata halal, tetapi belum tergarap dengan baik.

Itu karena masih banyak yang beranggapan keliru tentang pariwisata halal.

"Masih ada pemahaman yang keliru tentang pariwisata halal, seakan-akan wisata halal itu akan mensyariahkan destinasinya, sehingga mengubah ciri khas destinasi tersebut," ujar Ma'ruf di acara Seminar Internasional Isu Fikih Kontemporer pada Ekonomi dan Keuangan Syariah secara virtual, Selasa (26/10/2020).

"Padahal sebenarnya bukan demikian, wisata halal lebih banyak menyiapkan berbagai pelayanan dan fasilitas yang sesuai dengan prinsip syariah," lanjut Ma'ruf.

Ma'ruf pun mencontohkan pelayanan yang dimaksud seperti ketersediaan makanan halal, tempat wudhu dan shalat yang nyaman disiapkan di hotel atau penginapan.

Hal seperti itu, kata dia, saat ini justru telah dilakukan oleh negara-negara yang bukan berpenduduk mayoritas muslim.

Antara lain Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan masih banyak lagi.

"Tambahan pelayanan tersebut dimaksudkan supaya wisatawan dapat merasa nyaman ketika melakukan wisata di Indonesia," kata dia.

Lebih jauh soal industri halal, Ma'ruf mengatakan selama ini Indonesia sudah dikenal sebagai kiblat dalam penetapan standar halal secara global.

Namun untuk memproduksi produk-produk halal, menurut Ma'ruf, Indonesia masih sangat kurang.

Dengan demikian salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun kawasan industri halal di kawasan ekonomi khusus (KEK).

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/27/15375091/kata-wapres-pariwisata-halal-bukan-berarti-mensyariatkan-destinasi-wisata

Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke