"Sinovac mengatakan, bahwa informasi tidak berdasar," kata Honesti dalam acara dialog produk produktif bertajuk 'Perkembangan Terkini Uji Klinis Vaksin Covid-19' yang disiarkan secara daring, Rabu (21/10/2020).
Honesti mengatakan, Sinovac telah melakukan klasifikasi secara internal mengenai kabar tersebut. Sinovac, lanjut dia, juga sudah mengirimkan klarifikasi secara formal pada Bio Farma.
"Harga vaksin itu pasti sudah melewati berapa standar standar struktur cost yang disepakati secara internasional," ujarnya.
Sebelumnya, Honesti juga menyampaikan, dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, tertulis ada beberapa faktor dalam menentukan harga vaksin Covid-19.
Salah satunya adalah pada investasi studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar.
"Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 tidak dapat disamakan," kata dia, Rabu (14/10/2020).
Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya, ia mengemukakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China.
Ini untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China, termasuk LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal.
Ia menambahkan, BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP).
Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 masih berjalan di minggu kedua Bulan Oktober 2020 ini
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/21/17211991/bio-farma-bantah-harga-vaksin-covid-19-sinovac-untuk-indonesia-lebih-mahal