Salin Artikel

Satgas: Pengurangan Aktivitas di Kantor Turunkan Potensi Penularan dan Kematian Akibat Covid-19

Hal tersebut berdasarkan studi yang dilakukan Hakan Yilmazkuday dari Florida International University pada Juni 2020.

Penelitian bertajuk Stay-at-Home Works to Fight against Covid-19: International Evidence from Google Mobility Data yang dibuat dari 130 negara itu mengungkap, satu persen pengurangan kunjungan ke tempat kerja akan mengurangi potensi kasus penularan Covid-19.

"Apabila terjadi satu persen pengurangan kunjungan ke tempat kerja atau WFO (work from office) akan mengurangi 18 kasus dan dua kematian mingguan," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring yang disiarkan di kanal YouTube BNPB, Selasa (20/10/2020).

Selain itu, satu persen pengurangan mobilitas masyarakat menggunakan fasilitas transportasi umum di terminal, stasiun atau bandara akan mengurangi 33 kasus dan empat kematian mingguan.

Selanjutnya, satu persen peningkatan masyarakat yang berdiam di rumah itu akan mengurangi 70 kasus dan tujuh kematian mingguan.

"Lalu, satu persen pengurangan kunjungan masyarakat ke retail maupun tempat rekreasi, juga akan mengurangi 25 kasus dan tiga kematian mingguan," ungkap Wiku.

"Sehingga bisa kita bayangkan berapa banyak nyawa yang bisa kita lindungi, kita selamatkan dengan terjadinya beberapa kunjungan tersebut tadi," lanjutnya.

Oleh karena itu, pihaknya kembali mengingatkan agar masyarakat tidak gegabah jika ingin berlibur ke luar rumah pada masa libur panjang 28 Oktober hingga 1 November nanti.

Wiku menegaskan, kasus Covid-19 dan penularannya di Indonesia masih tinggi.

"Apabila tak mendesak sebaiknya mengurungkan niat untuk berlibur dan tetap diam di rumah saja," tambah Wiku.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/20/20082511/satgas-pengurangan-aktivitas-di-kantor-turunkan-potensi-penularan-dan

Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke