Salin Artikel

Tangkal Hoaks Terkait Covid-19, Menkominfo Utamakan Literasi Publik

Hal tersebut dilakukan, kata dia, agar masyarakat lebih paham dan bisa menangani hoaks-hoaks yang beredar.

"Dalam menangani masalah pandemi, kami mengutamakan literasi supaya masyarakat paham dan mereka bisa menangani hoaks-hoaks yang beredar," ujar Semuel dalam konferensi pers bertajuk Strategi Kominfo Menangkal Hoaks Covid-19 secara daring, Senin (19/10/2020).

Ia mengatakan, literasi tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Pelaksanaannya juga bisa dilakukan secara online maupun offline.

Bahkan jika informasi itu berbahaya, kata dia, pihaknya memberikan label khusus terhadap informasi-informasi tersebut.

Baik dengan label disinformasi, hoaks, maupun label lainnya.

"Peran masyarakat sangat penting dalam menghadapi hoaks. Perlu paham judul-judul yang dimuat, kadang-kadang provokatif, mengundang emosi, ini perlu dipahami," kata dia.

Ia mengatakan, masyarakat perlu mengetahui bahwa di era digital, informasi bisa ditemukan dari banyak sumber media.

Namun informasi tersebut harus diperiksa fakta-faktanya terlebih dahulu dan melakukan klarifikasi.

Jika menemukan informasi yang mencurigakan atau ragu-ragu, masyarakat bisa mengadukannya kepada Kemenkominfo.

"Kami selalu melakukan verifikasi. Jadi tidak serta-merta pemerintah melihat suatu berita yang ditengarai hoaks kami langsung ambil tindakan tanpa verifikasi, kami selalu mengambil langkah-langkah untuk verifikasi dengan beberapa pihak," kata dia.

Menurut Semuel, apabila informasi tersebut meresahkan masyarakat, barulah penegak hukum yang akan bertindak.

Meskipun demikian, pihaknya juga tetap memberikan kesempatan kepada instansi terkait yang ada dalam informasi tersebut untuk memberi klarifikasi.

"Kalau di hilirnya, kami ingin kalau benar-benar meresahkan masyarakat, ada aparat penegak hukum yang menindaknya," kata dia.

"Tapi kami juga memberikan kemudahan kepada instansi untuk memberi klarifikasi supaya informasi tidak berdampak buruk bagi masyarakat," lanjut dia.

Dari data statistik, kata dia, saat ini terdapat 2.020 hoaks yang beredar di media sosial dengan kategori sebanyak 1.197.

Apalagi di Indonesia, selain hoaks terdapat pula stigmatisasi terhadap rumah sakit, tenaga medis, hingga pasien Covid-19 itu sendiri yang menjadi tantangan.

Menurut Semuel, dalam kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, kata dia, terdapat tiga jenis infodemi yang sering muncul.

Ketiga jenis infodemi tersebut adalah disinformasi, malinformasi, dan misinformasi.

Disinformasi, kata dia, sengaja dibuat untuk mendisrupsi informasi yang beredar atau memberikan informasi salah yang berbahaya bagi masyarakat.

Kemudian malinformasi, adalah informasi yang ada dan aktual tetapi menargetkan orang-orang tertentu dengan tujuan tertentu pula.

Sedangkan misinformasi, kata dia, merupakan informasi yang tidak tepat tetapi tidak ada kesengajaan dalam penyebarannya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/19/13013111/tangkal-hoaks-terkait-covid-19-menkominfo-utamakan-literasi-publik

Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke