Salin Artikel

UPDATE: Kasus Covid-19 Bertambah Lebih dari 4.000, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Tanah Air kini mencapai 287.008 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Penambahan 4.284 kasus Covid-19 ini merupakan hasil dari pemeriksaan spesimen sebanyak 45.496 spesimen dalam satu hari. Pada periode itu, ada 30.940 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen.

Kemudian, disampaikan ada penambahan 4.510 pasien Covid-19 sembuh. Dengan demikian, total pasien sembuh menjadi 214.947 orang.

Sementara itu, kasus kematian bertambah 139, sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 10.740 orang.

Selain itu, pemerinyah mencatat ada 132.693 orang berstatus suspek Covid-19.

Secara kumulatif, pemerintah telah memeriksa 3.321.898 spesimen dari 1.993.694 orang yang diambil sampelnya.

Kasus Covid-19 di Indonesia diketahui telah menyebar di 497 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Sementara itu, kasus baru Covid-19 terjadi di 33 provinsi. DKI Jakarta mencatat penambahan terbanyak dengan 1.159 kasus.

Kemudian, Jawa Barat bertambah 446 kasus, Riau sebanyak 352 kasus, Papua sebanyak 322 kasus, dan Jawa Timur sebanyak 294 kasus.

Patuh protokol Covid-19

Juru Bicara Satuan Tugas ( Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tak ada yang kebal dari Covid-19.

Wiku menanggapi survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan sebanyak 17 persen masyarakat merasa tak akan tertular Covid-19.

"Kita menyayangkan adanya persepsi masyarakat yang menyatakan kebal terhadap Covid-19. Perlu kami tekankan sekali lagi, tidak ada orang yang kebal terhadap Covid-19 dan Covid-19 atau virus ini tidak mengenal tua atau muda, kaya atau miskin, siapa pun bisa tertular," katanya lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/9/2020).

Karena itu, Wiku mengingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan, terutama bagi yang harus bekerja di luar rumah.

"Jangan sekali-sekali kita berpikir bahwa karena rajin olahraga atau berdiam diri di rumah kita bisa kebal karena tertular itu bisa mudah terjadi dari siapa pun yang kita temui," ujar Wiku.

Pemulihan kesehatan diutamakan

Berbarengan dengan itu, Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah tetap mengutamakan kesehatan daripada ekonomi dalam menangani Covid-19.

"Nomor satu ini jelas, Pak Presiden jelas, bahwa yang di depan sektor kesehatan. Jadi kesehatan harus pulih dulu baru ekonomi. Karena apa pun yang kita lakukan, pandeminya pandemi kesehatan. Kita harus dorong itu supaya pulih dulu, baru ekonomi menyusul," kata Budi dalam keterangan persnya lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/9/2020).

Ia mengatakan, saat ini Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sudah bekerja serius untuk menekan laju penularan Covid-19.

Budi pun menilai bahwa saat ini laju penularan Covid-19 mulai menurun.

Jika tren penularan terus menurun, Budi optimistis masyarakat akan merasa aman sehingga mulai berani untuk melakukan aktivitas perekonomian di luar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Tugas kami di Satgas Ekonomi adalah mengganjal masa-masa di mana rasa aman masyarakat belum 100 persen pulih sehingga aktivitas ekonomi secara fisik belum bisa terjadi," ujar Budi.

"Kita membantu dengan mengganjal, memberikan support bagi keluarga dan rakyat yang terdampak," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/01/09321951/update-kasus-covid-19-bertambah-lebih-dari-4000-tetap-patuhi-protokol

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke