Salin Artikel

Kasus Covid-19 Naik 10,4 Persen dalam Sepekan, Pandemi Belum Usai...

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia meski pandemi telah berlangsung selama lebih dari enam bulan.

Jumlah kasus di Tanah Air makin meningkat. Hingga Selasa (15/9/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 225.030 kasus positif Covid-19.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Selasa sore, kasus positif bertambah 3.507 dalam 24 jam terakhir.

Dari keseluruhan kasus, sebanyak 161.065 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh. Pemerintah mencatat, pasien sembuh bertambah 2.660 orang dibanding data pada hari sebelumnya atau Senin (14/9/2020).

Namun sayangnya, masih ada pasien positif Covid-19 yang meninggal.

Dalam sehari, kasus kematian bertambah 124 orang. Dengan demikian, total pasien yang meninggal akibat Covid-19 mencapai 8.965 orang.

Spesimen lampaui target

Jumlah kasus positif tersebut diketahui dari tes spesimen yang dilakukan dengan dua metode, yaitu real time polymerase chain reaction (RT-PCR) maupun tes cepat molekuler (TCM).

Secara keseluruhan, sebanyak 2.715.346 spesimen dari 1.592.056 orang telah diperiksa hingga Selasa kemarin.

Dalam sehari, pemerintah mengumumkan 42.636 spesimen dari 22.511 orang telah diperiksa. Adapun, spesimen dari seseorang dapat diperiksa lebih dari satu kali.

Jumlah spesimen yang dites dalam sehari tersebut telah jauh melampaui target pemeriksaan dari Presiden Joko Widodo.

Beberapa bulan sebelumnya, Jokowi menargetkan pemeriksaan spesimen sebanyak 30.000 tes dalam sehari.

"Kita harapkan nantinya target sesuai yang saya sampaikan bisa tercapai, 30.000 (spesimen per hari)," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Juli 2020.

Sebaran kasus baru

Dari data pemerintah, 3.507 kasus baru Covid-19 tersebar di 34 provinsi. Artinya, tidak ada provinsi yang nihil kasus baru.

Provinsi yang memiliki kasus baru terbanyak adalah DKI Jakarta, yaitu 1.076 kasus.

Sementara itu, terdapat delapan provinsi lainnya yang mengalami penambahan ratusan kasus baru.

Setelah DKI, ada Jawa Timur dengan 378 kasus baru. Kemudian, Jawa Barat memiliki 347 kasus baru.

Selanjutnya, Sumatera Utara (249 kasus baru), Jawa Tengah (198 kasus baru), Riau (145 kasus baru), Aceh (140 kasus baru), Sumatera Barat (128 kasus baru), dan Sulawesi Selatan (107 kasus baru).

Pandemi belum selesai

Selama seminggu belakangan atau periode 6 hingga 13 September 2020, terdapat kenaikan kasus positif Covid-19 sebesar 10,4 persen.

Berdasarkan data pemerintah, Aceh menjadi daerah dengan kenaikan kasus tertinggi sebesar 69,3 persen, dari 423 menjadi 716 kasus.

Daerah lainnya yakni, Jawa Tengah, Riau, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Kemudian, lima provinsi dengan insiden kasus tertinggi atau laju peningkatan kasus per 100 ribu penduduk yakni, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Bali.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menuturkan, data tersebut menunjukkan bahwa pandemi belum usai.

"Hal ini menunjukan bahwa kasus Covid-19 belum selesai di Indonesia dan beberapa daerah yang kami sampaikan tadi, masih memiliki laju peningkatan kasus yang cukup tinggi per 100 ribu penduduk," kata Wiku saat konferensi pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Untuk menangani pandemi ini, Presiden Jokowi meminta sejumlah menteri memantau langsung perkembangan penanganan Covid-19 di 9 provinsi.

Pejabat yang ditugaskan yaitu, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Panjaitan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Donardo, dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Sementara, sembilan provinsi yang dimaksud yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali.

Presiden Jokowi meminta penambahan kasus harian Covid-19 dan angka kematian menurun serta peningkatan angka pasien sembuh.

Jokowi menginstruksikan agar target tersebut tercapai dalam waktu dua minggu.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/16/08190291/kasus-covid-19-naik-104-persen-dalam-sepekan-pandemi-belum-usai

Terkini Lainnya

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke